This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 31 Januari 2013

Siapapun Mampu Menjadi Astronot

http://paranoid-site.blogspot.com/

   Mamoru Mohri punya harapan besar ketika berkunjung ke Indonesia. Astronot asal Jepang ini berharap jejak petualangannya ke antariksa diteruskan oleh anak-anak Indonesia. Mamoru yakin akan kemampuan generasi muda Tanah Air.

   "Saya melihat generasi muda Indonesia sangat potensial untuk menjadi seorang astronot," kata Mamoru, Rabu (13/9/2012).

   Saat hadir di Kalbe Junior Science Fair 2012 di Jakarta, 8-9 September lalu, Mamoru memang diminta untuk menjelaskan mengenai peran astronaut ilmuwan dan tugasnya selama berada di luar angkasa kepada anak-anak yang datang. Mamoru mengaku terkesan dengan animo anak-anak untuk mendengarkan dan cita-cita mereka untuk menjadi astronot.

   Oleh karena itulah, dia berani merauh harapan yang besar tentang misi antariksa oleh astronot dari Indonesia. Menurutnya, iklim perkembangan sains di Indonesia sebenarnya sangat menjanjikan. Satu-satunya pekerjaan rumah hanyalah memberikan motivasi kepada generasi muda untuk aktif terlibat dalam riset dan sains.


Astronot ilmuwan pertama Asia


   Mamoru adalah astronot ilmuwan pertama Asia. Dia adalah ahli kimia yang dipilih untuk meluncur ke antariksa pada 12-20 September 1992 dalam misi Enceavor STS-47.

   Seharusnya, sebutan astronot ilmuwan pertama Asia itu menjadi milik seorang astronot ilmuwan Indonesia, seorang perempuan bernama Pratiwi Sudarmono. Namun, peristiwa meledaknya wahana antariksa bernama Challenger yang seharusnya meluncurkan tiga satelit, salah satunya, satelit Palapa B3, dan menewaskan tujuh astronotnya terjadi pada Februari 1986.

   Setelah kejadian ini, sejumlah misi dibatalkan, termasuk misi perempuan pakar mikrobiologi itu dan timnya yang disebut misi STS-61-H. Enam tahun setelahnya, Mamoru berangkat dan berhasil disebut sebagai astronot ilmuwan pertama Asia.

   Mamoru sekarang aktif sebagai Direktur Eksekutif Museum Inovasi Jepang. Sudah dua kali dia berkunjung ke Indonesia, antara lain memenuhi undangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan undangan seminar tentang green economic di Bogor, Jawa Barat. Tiga kali kunjungannya ini sudah memantapkan penilaian pria berusia 64 tahun ini bahwa generasi muda Indonesia mampu bersaing di dalam dunia sains dan teknologi, bahkan di luar angkasa.

Curah Hujan Mengurang pesat di Masa Depan

http://paranoid-site.blogspot.com/

Pakar iklim dunia memperkirakan, Bumi akan mengalami lebih sedikit hujan di masa depan karena pemanasan global. Fenomena tersebut berbeda dengan pemanasan di masa lalu yang justru meningkatkan curah hujan.

Dalam publikasi di jurnal Nature, ilmuwan mengungkapkan bahwa pemanasan global yang disebabkan oleh gas rumah kaca dari aktivitas manusia memiliki dampak berbeda dari pemanasan yang hanya disebabkan oleh peningkatan radiasi Matahari.

Menurut para ilmuwan, perbedaan tersebut disebabkan karena gas rumah kaca memicu pemanasan pada zona atmosfer berbeda. Gas rumah kaca memperkecil perbedaan temperatur antarlapisan atmosfer. Atmosfer menjadi lebih stabil sehingga curah hujan menurun.

"Untuk peningkatan temperatur yang sama, pemanasan akibat radiasi Matahari saja akan memicu curah hujan lebih tinggi daripada gas rumah kaca," papar peneliti dalam publikasinya di Nature, seperti dikutip AFP, Rabu (30/1/2013).

"Dengan lebih sedikit curah hujan (akibat pemanasan karena gas rumah kaca) maka berarti secara rata-rata ada potensi peningkatan kekeringan," kata Bin Wang, peneliti dari International Pacific Research Center, University of Hawaii, yang terlibat riset.

Radiasi Matahari bisa meningkat karena aktivitas vulkanik, label aerosol di atmosfer, dan perubahan orbit Bumi terhadap Matahari. Hasil riset ini menunjukkan adanya potensi turunnya curah hujan di masa depan secara global, bukan lokal.

 sumber : kompas.com

Rabu, 30 Januari 2013

Tubrukan-nya Galaksi Bima Sakti

Sumber : http://paranoid-site.blogspot.com/

   Setelah kita melawati isu isu kiamat di tahun 2012, ternyata masih banyak lagi yang mengeluarkan isu tak sedap tersebut, bahwa kehidupan didunia ini akan berakhir, tapi kita semua tenang saja karna prediksi kiamat tersebut masih 2 miliar tahun yang akan datang. tapi kita tetap harus percaya bahwa tuhan bisa menetapkan hari kiamat tersebut kapan saja, jadi kita masih tetep harus di jalan ridho Allah SWT ia.


  Prediksi tersebut membahas tentang tabrakanya Galaksi dengan Andromeda pada 2 miliar tahun yang akan datang.

  Tabrakan galaksi sejatinya adalah merger galaksi. Ketika bertabrakan, kecepatan Andromeda adalah 1,92 juta km per jam. Meski tergolong sangat cepat, proses merger akan memakan waktu 2 miliar tahun.

Apakah tabrakan ini akan melenyapkan Bumi dan Matahari yang ada di Bimasakti dan mengakibatkan kiamat?

Ilmuwan mengatakan, meski tabrakan terjadi, Bumi dan Matahari akan selamat. Ada kekosongan ruang di galaksi yang membantu menyelamatkan Bumi dan Matahari.

Namun, tabrakan akan mengubah beberapa hal, di antaranya pemandangan langit malam dari Bumi. Langit malam akan didominasi oleh pemandangan Andromeda. Julukan untuk galaksi hasil merger sudah disiapkan, yakni Milkomeda.

Hasil studi bahwa Andromeda dan Bimasakti akan bertabrakan dalam 4 miliar tahun memperkuat studi sebelumnya yang dilakukan Avi Loeb, astronom dari Harvard University.

Dikatakan, kecil kemungkinan Andromeda meleset tak menabrak Bimasakti. Tabrakan takkan terjadi apabila Andromeda bergerak ke samping dengan kecepatan 6 kali lebih cepat dari prediksi.

Karena Bimasakti dan Andromeda berukuran hampir sama dan sama-sama berusia 10 miliar tahun, sulit untuk memprediksi galaksi mana yang akan menderita "kerusakan" lebih parah akibat tabrakan.

Ilmuwan memprediksi, saat dua galaksi telah selesai merger 4 miliar tahun mendatang, Matahari masih punya 2 miliar tahun sebelum mati.

Matahari nantinya akan menjadi bintang raksasa merah, kemungkinan besar akan menelan planet seperti Merkurius, Venus, dan Bumi. Makhluk hidup di Bumi sulit bertahan.

Jadi, jika kiamat memang akan terjadi, bukan akibat tabrakan Bimasakti dan Andromeda, melainkan kemungkinan besar akibat Matahari yang nantinya akan mati.

Sungai Amazon di Planet MARS

Sumber : http://paranoid-site.blogspot.com/

   Apakah kalian tahu tentang penelitian ilmuwan ESA bahwa ada Sungai di Planet Mars yang membelah seperti sungai Amazon, sungguh luar biasa bukan?  untuk lebih jelasnya ayo kita baca kutipan artiker dari kompas.com

   Wahana Mars Express milik European Space Agency (ESA) menangkap citra sungai di Mars, tepatnya wilayah yang disebut lembah Reull Vallis. Sungai itu membelah dataran Promethei Terra Highlands sebelum akhirnya mengalir ke cekungan Hellas.

   Sungai tersebut memiliki banyak anak sungai. Citra ESA yang kini juga dirilis dalam format 3D menunjukkan setidaknya satu anak sungai. Dalam citra ESA, ditunjukkan pula bahwa sungai itu ada di sebelah gunung yang menjulang setinggi 2.500 meter dan kawah tumbukan yang besar.

   Seperti diberitakan Red Orbit, Jumat (18/1/2013) lalu, ESA menyatakan bahwa sungai itu memiliki panjang hingga 1.500 km. Di wilayah Reull Vallis, struktur serupa sungai itu sudah memiliki lebar 6,4 km dan kedalaman 300 meter. Sungai itu besar bagai Amazon di Bumi.

   Menurut ESA, struktur sungai itu terbentuk oleh adanya aliran air. Waktu pembentukannya adalah pada periode Hesperian, sekitar 1,8-3,5 juta tahun lalu. Dipercaya, saat itu Mars lebih basah dari saat ini sehingga memiliki es maupun air.

   Bagi ilmuwan ESA, struktur sungai dan lingkungan sekitarnya memiliki kemiripan dengan wilayah Bumi yang mengalami periode glasial. Pemahaman tentang pembentukan sungai serta kondisi yang telah dilaluinya membantu ilmuwan menguak evolusi Planet Mars.

Satelit Lapan A2 Indonesia

Sumber : http://paranoid-site.blogspot.com/





Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) berhasil menyelesaikan Satelit Lapan A2 yang merupakan suksesor dari Satelit Lapan Tubsat. Jika sebelumnya pembangunan Lapan Tubsat dilakukan di Technische Universitat Berlin, Jerman, maka untuk penggarapan Lapan A2 sepenuhnya dilakukan di Pusat Teknologi Satelit Lapan di Rancabungur, Bogor, Jawa Barat.


   "Pokoknya Lapan A2 100 persen buatan dalam negeri, proses pengerjaan sudah rampung dan rencananya sama seperti pendahulunya satelit ini akan kita luncurkan menggunakan roket dari Sriharikota, India," ujar Suharmanto, Kepala Pusat Teknologi Satelit Lapan ketika di temui di Pusat Teknologi Satelit Lapan di Rancabungur, Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/8/2012).

   Menurut Suharmanto, Lapan A2 memiliki keunggulan sensor dibanding Lapan Tubsat. Hal ini dapat dilihat bagaimana Lapan A2 memiliki tiga fungsi yaitu pengamatan bumi, pemantauan kapal, dan komunikasi radio amatir. Satelit dengan sensor Automatic Identification System (AIS) ini dipercaya dapat melakukan identifikasi terhadap kapal yang akan melintasi wilayah jangkauan Lapan A2.
"Harapan kami Lapan A2 dapat menjadi solusi untuk melakukan pemantauan lalu lintas wilayah laut Indonesia," kata Suharmanto.

   Satelit dengan bobot 78 kilogram ini akan melintasi wilayah Indonesia secara diagonal sebanyak 14 kali sehari, dengan kisaran 20 menit perputarannya. Pada orbit AIS, Lapan A2 memiliki radius deteksi lebih dari 100 km dan mempunyai kemampuan untuk menerima sinyal dari maksimum 2000 kapal dalam satu daerah cakupan.

   Lapan A2 yang akan mengorbit secara ekuatorial nantinya akan menjadi satelit pemantauan bumi pertama di dunia yang memiliki orbit ekuatorial. "Meskipun Indonesia masih merupakan pendatang baru di teknologi antariksa, namun adanya Lapan A2 seperti menjadi awal baru perkembangan dunia satelit di Indonesia," ucap Suharmanto.

Sumber : kompas.com

Selasa, 29 Januari 2013

5 Ancaman buat BUMI di Masa depan

Sumber : http://paranoid-site.blogspot.com/

Anda pasti penasaran dengan apa yang akan terjadi nantinya di masa depan, memang masih merupakan sebuah misteri yang masih dipertanyakan hingga sekarang. Terlebih dengan cuaca buruk seperti ini yang semakin sulit untuk memperkirakan cuacanya seperti apa.

 Akan tetapi menurut para ilmuwan menemukan ada sekitar 5 kejadian yang cukup mencengankan yang akan terjadi di masa depan. Indonesia termasuk negara yang nantinya akan terjadi hal yang tak diinginkan, berikut ini adalah kejadian yang akan terjadi di masa depan:

1. Angin Topan Semakin Kencang
Apakah hal tersebut merupakan tanggung jawab dari global warming atau apalah, belum lama ini badai Katrina muncul di dunia. Menurut para ahli menemukan bahwa ada indikasi terjadinya angin topan yang lebih dahsyat yang akan mengaitkan global warming.

2. Gurun Sahara Menjadi Berumput
Semua kita tahu bahwa Gurun Sahara terkenal dengan tanahnya yang tandus dan tak ada rumput disana, akan tetapi para ilmuwan menemukan tanda-tanda bahwa nantinya gurun shara akan menghijau karena curah hujan yang tinggi. Hujan tersebut mampu membuat tanah yang gersang dan menarik komunitas para petani, sebelumnya dipercaya bahwa Sahara merupakan padang rumput yang subur sekitar 12 ribu tahun yang lalu.

3. Hutan Amazon Akan Menjadi Gurun
Hutan Amazon dan sekitarnya sudah dikenal dengan hutan yang paling lebat dan memiliki sungai yang sangat eksotis dan dikelilingi oleh binatang yang eksotis juga akan tetapi pemanasan global dan juga penebangan pohon di hutan akan membalikkan seluruhnya dan di prediksi di tahun 2050 hutan ini akan menjadi gurun apabila hal tersebut masih sering terjadi.

4. Tenggelamnya London

London merupakan ibukota Inggris, tak hanya pulau-pulau lainnya yang terancam akan tenggelam karena London pun akan menjadi salah satunya. Sebenarnya tak hanya London yang akan tenggelam ada juga New York yang akan tenggelam di tahun 2100.

5. Indonesia Kehilangan 2000 Pulau
Sekitar 2000 Pulau kecil di Indonesia kemungkinan akan mengalami dampak dari global warming dan sebelum tahun 2030 pulau kecil di Indonesia akan tenggelam dan itu tak lepas dari konsekuensi penambangan liar dan aktivitas yang merusak lingkungan apabila itu terus dilakukan maka bukan tidak mungkin sebelum tahun 2020 pulau di Indonesia akan menghilang.

Sumber : http://metro.kompasiana.com/2013/01/15/5-kejadian-di-masa-depan-2000-pulau-indonesia-hilang-524489.html

Senin, 28 Januari 2013

Aplikasi untuk melihat LUAR ANGKASA (Stellarium)


   Sejak beribu-ribu tahun yang lalu, ruang angkasa telah menjadi daya tarik tersendiri bagi manusia di bumi. Dipicu rasa keingintahuan yang besar manusia tentang langit, menyebabkan pengetahuan tentang ruang angkasa berkembang hingga mampu diaplikasikan secara praktis. Bahkan, pada level yang lebih dalam, bisa memprediksi masa depan manusia.

   Di masa kini, langit nan luas masih menjadi daya tarik sebagian besar manusia di bumi. Di Indonesia, hal ini terlihat dengan begitu antusiasnya masyarakat untuk melihat berbagai fenomena langit yang terjadi. Yang paling dekat adalah gerhana bulan yang terjadi pada 16 Juni 2011 lalu. Jutaan orang di Indonesia rela tidak tidur semalaman hanya untuk menyaksikan fenomena terhalangnya bulan oleh bayang-bayang bumi.
Bagi mereka yang suka mengamati benda-benda langit, tampaknya perlu mencoba perangkat lunak planetarium yang satu ini. Stellarium namanya, merupakan aplikasi komputer yang menyuguhkan pergerakan benda langit dari pengamat di bumi.

   Alasan Stellarium harus terinstal di komputer orang yang hobi mengamati benda langit, karena aplikasi ini memperlihatkan langit nyata (realistic sky) dalam 3 dimensi secara waktu nyata (real time). Hebatnya lagi, aplikasi ini bisa menampilkan posisi benda langit yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang, binokuler, atau teleskop.

Cara penggunaannya pun cukup mudah. Setelah diinstal ke komputer, pengguna hanya tinggal menentukan kota atau posisi pengamatan benda langit. Dan dalam sekejap, dia bisa melihat benda-benda langit yang ada di atas daerah yang dikehendakinya.

   Stellarium sendiri dikembangkan oleh programmer Perancis bernama Fabien Chéreau. Dia meluncurkan proyek ini pada musim panas 2001. Stellarium ini dikembangkan di bawah lisensi GNU General Public License. Hal ini membuat perangkat lunak ini memiliki kode sumber (source code) yang terbuka (open source) dan bebas (free) digunakan oleh siapa pun untuk berbagai tujuan. Tidak hanya untuk pengguna Linux saja, perangkat lunak ini juga bisa dijalankan di Windows dan Mac OS.
Pada Mei 2006, proyek ini dinyatakan sebagai Project of The Month (Proyek Bulan Ini) oleh SourceForge, sebuah situs pengembang perangkat lunak Free and Open Source Software (FOSS). Pada tahun yang sama juga, Stellarium meraih penghargaan untuk kategori Pendidikan dalam kompetisi aplikasi bebas (free software) bertajuk Les Trophées du Libre.

Fitur Stellarium
   Ada banyak fitur yang beragam yang bisa dicicipi dalam Stellarium. Untuk fitur langit, terdapat lebih dari 600 ribu bintang yang terdapat dalam katalog Hipparcos dan katalog Tycho-2. Hipparcos sendiri merupakan kepanjangan dari High Precision Parallax Collecting Satellite (Satelit Pengkoleksi Paralak Presisi Tinggi), sebuah proyek dari Badan Antariksa Eropa (European Space Agency – ESA) untuk pengukuran paralaks dan gerak diri bintang. Sedangkan Tycho-2 merupakan bagian dari satelit Hipparcos yang mengkoleksi bintang dengan tingkat presisi yang rendah.

   Fitur langit lainnya adalah tambahan katalog dari 210 juta lebih bintang. Selain itu, ada juga asteroid dan ilustrasi rasi bintang dari 10 kebudayaan dunia, Nebula dari katalog Messier, Jalur Susu (Milky Way), dilengkapi juga dengan atmosfer, sunrise, dan sunset yang nyata, serta planet-planet dalam tata surya beserta satelit-satelitnya.

   Selain itu, ada juga fitur Visualisasi berupa garis khatulistiwa, garis bujur, serta garis lintang, bintang berkedip, bintang jatuh, simulasi gerhana dan landscape atau dataran tempat pengamat berada.
Sedangkan Pengatur Dasar (Basic Control) memiliki fungsi untuk perbesaran (zoom), mengamati sekeliling dengan perputaran 360 derajat, pengatur waktu yang bisa memajukan, memundurkan, dan mempercepat waktu,  dan menyimpan lokasi pengamatan.

Menjalankan Stellarium
   Untuk mempergunakan Stellarium, instal terlebih dahulu aplikasi ini ke komputer pengguna. Caranya, klik file stellarium-0.10.6.1.exe , ikuti perintah yang tersedia di layar, dan aplikasi pun siap untuk digunakan. Sebelumnya, aplikasi ini bisa diunduh (download) secara bebas di situs www. stellarium.org. Adapun untuk spesifikasi minimun komputer yang dibutuhkan, setidaknya memiliki RAM sebesar 256 MB. Namun, RAM sebesar 1 GB dibutuhkan bila ingin menampilkan katalog bintang yang lebih besar.
Setelah terinstal, jalankan Stellarium dan tunggu hingga layar utama terbuka. Di sebelah kiri bawah, terdapat keterangan tempat pengamatan, posisi pengamatan, tanggal dan waktu pengamatan, serta banyaknya frame yang disajikan selama satu detik (FPS – Frame Per Second). Bila tetikus (mouse) diarahkan pada pojok kiri bawah layar, akan tampil menu Stellarium.

   Menu yang tampil secara horizontal, memuat pilihan tampilan di baris paling kiri, dan kecepatan waktu di baris paling kanan. Sedangkan menu yang tampil secara vertikal, memuat konfigurasi aplikasi, seperti lokasi pengamatan, tanggal dan waktu pengamatan, banyaknya benda langit yang ditampilkan, pencarian benda langit, pengaturan dasar, dan bantuan.
Untuk memulai pengamatan benda langit, bisa dengan menggunakan keempat tanda panah yang tersedia pada papan ketik (keyboard). Sedangkan untuk memperbesar dan memperkecil objek pengamatan, bisa dengan menggunakan tombol Page Up dan Page Down.
Bila menggunakan tetikus (mouse), pengamatan langit bisa dengan cara menggeser tetikus ke arah yang diinginkan. Sedangkan untuk memperbesar dan memperkecil, gunakanlah tombol scroll di tengah tetikus dan putarkanlah ke depan atau ke belakang.
Apabila ingin mengamati benda langit yang telah diketahui namanya, tinggal cari di menu Pencarian. Hasil pencarian akan menuntun kita kepada benda langit yang dimaksud. Sehingga memudahkan kita mengamati pergerakan dan perubahan yang terjadi pada benda langit tersebut.
Pada versi 0.10.6 yang merupakan rilis terbaru Stellarium, Bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa tatap muka (interface) dan bahasa bantuan. Sehingga memudahkan pengguna dari Indonesia untuk mengoperasikannya. Untuk melihat informasi dan cara penggunaan yang lebih detail, bisa mengakses catatan petunjuk (guide) yang terdapat dalam situs resmi Stellarium. Selamat mengintip ruang angkasa.

                      Dimuat di suplemen Cakrawala HU Pikiran Rakyat Bandung pada Kamis, 23 Juni 2011

Minggu, 27 Januari 2013

Patung yang Terbuat dari bahan Meteorit


   Seorang ilmuwan asal Jerman menemukan sebuah patung Buddha kuno yang asal-usulnya dari luar angkasa.
   Namun, jangan salah mengira dulu kalau itu patung buatan alien. Patung tersebut dibuat manusia di Bumi, hanya saja material yang digunakan dari bahan meteorit.

   Patung tersebut terbuat dari ataxite, jenis meteorit besi yang memiliki kandungan nikel tinggi. Sosok yang terpahat adalah Vaisravana, dewa yang dalam agama Buddha dipercaya sebagai Dewa Kekayaan dan Dewa Perang.
"Patung ini dipahat menggunakan sebuah meteorit besi, dari fragmen meteorit Chinga yang menabrak daerah perbatasan antara Mongolia dan Siberia sekitar 15.000 tahun yang lalu," kata Elmar Buchner dari Stuttgart University, Jerman.

   Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di jurnal Meteoritics and Planetary Science, Buchner dan rekannya menuliskan analisis geokimia tentang "Buddha dari Luar Angkasa" yang jika dibaca mirip sekali dengan cerita dalam film Indiana Jones.

   Patung setinggi 9,5 inci tersebut ditemukan pada tahun 1938 pada sebuah ekspedisi yang mendapat dukungan dari Kepala SS, Heinrich Himmler, dan dipimpin oleh seorang ahli zoologi, Ernst Schafer, dalam rangka ekspedisi menjelajahi Tibet untuk mencari asal-usul atau akar dari bangsa Aria.

   Setelah tiba di Jerman, patung yang disebut juga sebagai "Iron Man" tersebut menjadi koleksi pribadi. Tidak sampai tahun 2009, para ilmuwan bisa mempelajari patung tersebut karena patung ini kemudian dilelang oleh pemiliknya.
 
Bobot patung ini diketahui 23 kilogram. Patung ini tidak diukir menggunakan bahan yang biasa. Buchner dan rekannya menuliskan bahwa seniman yang membuat patung ini menggunakan meteorit yang sangat keras, dan mungkin telah mengetahui bahwa material ini adalah material khusus.
 "Jatuhnya meteorit telah ditafsirkan sebagai pesan Ilahi oleh beraneka ragam budaya sejak zaman prasejarah" tulis mereka.

   Menurut Buchner, patung tersebut kemungkinan diukir sekitar 1.000 tahun yang lalu oleh budaya Bon, yakni budaya pra-Buddha pada abad ke-11. Meski demikian, hingga saat ini belum diketahui secara pasti asal dan usia patung yang tepat. "Sementara puing-puing pertama secara resmi ditemukan pada tahun 1913 oleh seorang prospektor emas, kami percaya bahwa ini merupakan fragmen meteorit individu yang dikumpulkan berabad-abad sebelumnya," kata Buchner.

  Meskipun meteorit yang lainnya dikenal untuk penyembahan dan terinspirasi dari budaya kuno, patung ini cukup unik.
"Ini adalah sebuah ilustrasi dari figur manusia yang dipahat pada meteorit, yang berarti kita tidak memiliki apa pun untuk membandingkan ini ketika kita kaji nilainya," kata Buchner.
 "Sejarah ini bisa saja dihargai senilai 20.000 dollar AS. Namun jika estimasi kami benar bahwa usianya hampir seribu tahun, maka itu bisa lebih berharga lagi," katanya.


Sumber : http://sains.kompas.com/read/2012/09/27/15561035/Patung.Buddha.Kuno.Ini.dari.Luar.Angkasa

Kamis, 24 Januari 2013

14 Langkah Dasar Untuk Menjadi Seorang Astronot

Astronot (http://paranoid-site.blogspot.com/)
   Banyak sekali orang yang sangat menyukai dunia Luar Angkasa mereka sangat menyukai pemandangan dan keindahan-keindahan yang berada diluar angkasa, tapi terkadang disaat kita melihat pemandangan luar angkasa hannya dalam bentuk gambar atau hayalan sajan tapi terkadang hal tersebutselalu menarik kita untuk mencoba berpetualang keluar angkasa.
 
Akan tetapi untuk berpetualang ke Luar Angkasa sangat sulit sekali, hannya sebagian orang yang terlatih untuk berpetualang ke Luar Angkasa , sebagai contoh seperti Pasangan Astronot dari Indonesia, mereka berdua dilatih oleh NASA.
 
Nah disini saya akan menjelaskan Langkah dasar untuk menjadi seorang astronot, hanya sebagian langkah dasar :



1. Langkah yang pertama adalah anda harus menyukai tentang Luar Angkasa terlebih dalhulu, buat apa anda ingin menjadi seorang astronot kalau anda tidak menyukai Luar Angkasa, dan juga kalian harus memiliki niat yang sangat kuat untuk menjadi seorang astronot, karena berawal dari niat kita semua dapat menggapai cita-cita.


2. Pelajari bagaimana bekerja efektif dalam tim. Jangan lupa pula lingkungan sekitarmu. Astronot merupakan tim.


3. Gelar sarjana merupakan sebuah kebutuhan sehingga sangat penting untukmu belajar dengan sungguh-sungguh sejak di sekolah menengah pertama, terutama mempelajari SAT atau ACT. Buatlah keputusan yang baik demi masa depan, entah mengambil jurusan matematika, engineering, biological atau physical science.

4. NASA mensyaratkan untuk menjadi astronot minimal sarjana dari institusi yang terakreditasi dan menjadi lulusan yang baik dari program master untuk sains.

5. Kalau kamu tidak mau melewatkan kesempatan emas, jangan tunggu berada di tahun akhir kuliah atau setelah lulus kuliah untuk magang atau bekerja di posisi yang melatih dan memberikan pengalaman untukmu.

6. The Astronaut Selection Board (ASB) mencari orang yang telah terlatih di lapangan kerja. Pastikan kamu mendapatkan rekomendasi yang bagus, terutama dari profesor di program maste, bahwa kamu memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan baik, komunikatif dengan orang lain, dan mampu bekerja dengan baik dalam tim.

7. Setelah kuliah, kamu akan membutuhkan waktu 3 tahun untuk pengalaman profesional yang terkait dengan bidangmu. Kamu harus mulai mempersiapkan ini untuk memilih dengan bijak ketika magang.

8. Komunikasi memainkan peranan penting, tidak hanya verbal tetapi juga dalam menulis. Industri luar angkasa kini adalah perusahaan global.

9. Setelah mendapatkan gelar dan pengalaman kerja, saatnya untuk mengajukan lamaran sebagai astronot. Selanjutnya, isi formulir standar 171 (aplikasi pekerjaan pemerintah) dan kirimkan kepada Astronaut Selection Office, NASA Johnson Space Center, Houston, TX 77058.

10. Aplikasi astronot akan direview dan diurutkan dari bermacam-macam kriteria, seperti berat, pengalaman, dan keahlian. NASA rata-rata menerima 4.015 aplikasi untuk menempati 20 slots setiap dua tahunnya.

11. Selanjutnya, proses screening lainnya, sekitar 118 dari 4.015 kandidat akan diundang ke Johnson Space Center selama seminggu untuk interview, pemeriksaan medis, dan orientasi. ASB (Astronaut Selection Board) menginterview kandidat dan diurutkan berdasarkan pengalaman dan potensi, motivasi, kemampuan untuk memfungsikan diri sebagai anggota tim, kemampuan komunikasi, kemampuan beradaptasi. Kamu bisa saja gagal karena kemampuan interpersonal.

12. Setelah mendapatkan informasi yang lengkap dan dibutuhkan, Dewan Seleksi akan memilih kandidat akhir dan memberikan rekomendasi kepada NASA Administrator yang akan memberikan keputusan akhir untuk kandidat yang diterima.

13. Setelah terpilih, kandidat astronot akan menjalani program pelatihan yang ketat.

14. Untuk menjadi astronot, dibutuhkan tinggi 64 dan 76 inci, tekanan darah 140/90, bachelor's degree, dan tiga tahun pengalaman.

Senin, 21 Januari 2013

Ancaman Kota Jakarta, bahkan DUNIA


 Prediksi tentang tenggelamnya jakarta pada tahun-tahun yang akan datang ternyata bukan hanya sekedar bacot saja, setelah saya baca-baca dari blog-blog lain. ternyata prediksi tersebut tidak main-main, sebuah pulau ES yang luasnya sekitar 260K m2, yang mungkin luas nya sekitar 6 kali lebih besar dari Jakarta Pusat, pulau ES tersebut lepas dari gletser Petermann, Greenland, melintasi Lautan Arctic. Tentunya bisa dibayangkan jika pulau ES tersebut mencair bisa menaikan permukaan air dunia sekitar 6-7 meter. Jika air dunia naik permukaanya hanya 3 meter saja, daerah Jakarta Utara sudah terendam. Subhanallah !!!
  
    Pulau es yang sedang "berenang" di Lautan Arctic itu segera memasuki tempat terpencil yang disebut Selat Nares, sekitar 620 km selatan Kutub Utara, yang memisahkan Greenland dan Pulau Ellsemere, Kanada. Dalam skenario terburuk, bongkahan es raksasa itu bisa saja mencapai perairan yang ramai dilalui kapal di mana bongkahan es Greenland serupa pada tahun 1912 menghancurkan Titanic.
"Pulau es itu sangat besar sehingga mustahil bisa menghentikannya," kata Hon-Ove Methie Hagen, glasiologis dari Universitas Oslo.

   Jika pulau es setebal Empire State Building di New York ini memasuki Selat Nares sebelum beku musim dingin (bulan depan), lintas kapal di sekitar Kanada akan terusik. Dan, jika bongkahan es raksasa itu mengalir ke selatan akibat didorong arus, lalu mencapai pantai timur Kanada, perairan yang sibuk, pengiriman minyak dari Newfoundland akan terganggu.

   Pulau es itu amat berbahaya bagi anjungan minyak Grand Banks di lepas pantai Newfoundland, Kanada. "Dari sanalah bisa menjadi titik awal bencana besar," kata Mark Drinkwater dari Badan Antariksa Eropa.
Daya dorong pulau es itu sangat kuat, dapat menyapu anjungan minyak lepas pantai serta kapal-kapal yang ada di depannya. Benturan yang ditimbulkannya pun dapat menyebabkan kerusakan parah. Jika es itu mencair, berpotensi menaikkan permukaan laut global setinggi 20 kaki atau 6 meter!
Pulau es itu pertama kali terlihat lewat satelit oleh seorang peramal es dari Kanada, Tudy Wohllenben, Kamis (5/8/2010). Debit air segar jika es itu meleleh bisa memasok kebutuhan air bagi seluruh warga Amerika Serikat selama 120 hari atau empat bulan.

   Canadian Ice Service memperkirakan, laju bongkahan es itu memakan waktu satu atau dua tahun mencapai pesisir timur Kanada. Kemungkinan juga akan pecah menjadi potongan-potongan kecil akibat menabrak gunung es dan pulau-pulau karang. Bongkahan-bongkahan itu juga akan roboh atau mencair akibat angin dan gelombang. "Tapi bongkahan hasil pecahan itu terbilang cukup besar," kata Trudy Wohllenben.

   Reuters melaporkan, peristiwa lepasnya pulau es dari gletser Petermann, Kutub Utara, ini merupakan fenomena alam terbesar dalam kurun 28 tahun. Terakhir terjadi pada tahun 1962 ketika Ward Hunt Ice Shelf, Greendland, membentuk sebuah pulau.

   Para ilmuwan Amerika Serikat mengatakan, sulit mengklaim robohnya bongkahan es raksasa itu akibat pemanasan global sebab rekaman tentang air laut di sekitar gletser itu tersimpan sejak 2003. Aliran air laut di bawah gletser menjadi penyebab utama lepasnya pulau es dari Petermann, Greenland.

Kamis, 17 Januari 2013

Sejuta MISTERI di Planet Mars

   Apakah kalian sudah pernah dengar tentang adanya kehidupan di Planet Mars ,? pastinya hal tersebut sudah tidak asing lagi di telinga anda semua kan,? Ternyata planet yang mempunyai jarak sekitar 228 000 000 km dari Matahari saat ini sedang di selidiki lebih dalam oleh NASA tentang entang keanehan planet ini, banyak sekali juga dari para ilmuan astronomi yang memberikan pendapat terhadap misteri ini.




  Planet yang mempunyai urutan ke 3 (tiga) dalam tata surya ini memang memiliki banyak sekali misteri yang sangan sulit sekali untuk diselidiki . bahkan Nasa pun pernah menangkap sebuah poto yg memperlihatkan sebuah sosok manusia sedang duduk santai di atas batu.

Hal tersebut sangan mengsugesti banyak orang bahwa alien itu ada, karena dari sebaian orang beranggapan bahwa foto tersebut adalah sosok alien yang sedang berjalan-jalan di planet Mars. tapi,? apakah kalian semua percaya bahwa alien itu benar-benar ada? tentunya sebagian dari kita belum percaya kalau belum melihat secara real.

   Tetapi banyak orang berpendapat bahwa pihak Amerika Serikat sudah menemukan jasad alien, bahkan dari beberapa orang penting dari Amerika Serikat pernah berkomunikasi dengan mahluk yang memiliki otak besar tersebebut. tetapi hal tersebebut belum memiliki kepastian yg sangat jelas. tapi kalau itu benar-benar terjadi, kenapa tidak dipublikasikan kabar tersebut kepada masnyarakat luas? agar kita semua tidak dibayang-bayangi oleh rasa penasaran apakah alien itu ada atau tidak ada?  

Senin, 14 Januari 2013

Energi Panas Matahari

Apakah kalian tau dari mana energi panas matahari,? yuk kita baca artikel beringkun mudah-mudahan mendapat ilmunya,

Reaksi Fusi

  Proses reaksi fusi adalah kebalikan dari reaksi fisi seperti arti harfiahnya, proses ini merupakan reaksi penggabungan dua inti menjadi inti lain yang lebih besar. Reaksi jenis ini tidak terjadi secara alamiah di permukaan bumi, namun merupakan prinsip kerja pembakaran Hidrogen di pusat matahari serta bintang-bintang. Sebenarnya, banyak tipe reaksi fusi yang dapat terjadi di matahari yang sering disebut siklus proton-proton, mulai dari penggabungan dua inti Hidrogen menjadi inti Deuterium hingga penggabungan inti Deuterium dan inti Tritium. Kebanyakan reaksi ini membutuhkan kondisi tertentu yang hanya terdapat di dalam inti matahari ataupun bintang-bintang, misalnya tekanan yang sangat tinggi.

  Di dalam inti matahari, tekanan yang sangat tinggi dihasilkan oleh gaya gravitasi. Gaya gravitasi pada pusat matahari haruslah sangat besar untuk mempertahankan strukturnya, mengingat komposisi matahari kebanyakan terdiri dari gas Hidrogen. Reaksi fusi di dalam teras reaktor membutuhkan Deuterium dan Tritium sebagai bahan bakar, yang jika bergabung pada kondisi tertentu akan menghasilkan inti Helium yang stabil disertai sebuah neutron yang membawa sebagian besar energi hasil fusi.

  Saat ini, Deuterium bukan merupakan masalah, sebab tersediaannya di alam boleh dikatakan tak terbatas. Deuterium dapat diekstraksi dari air biasa, untuk setiap satu meter kubik air dapat diperoleh sekitar 200 gram Deuterium. Berlainan dengan Deuterium, Tritium bersifat radioaktif. Tritium alam sangat jarang dijumpai. Untungnya, Tritium dapat dihasilkan melalui proses 'breeding' dengan menggunakan sebagian kecil neutron hasil reaksi fusi serta dua jenis isotop Litium yang terdapat di alam, yaitu Litium-6 dan Litium-7. Litium-6 dapat menangkap neutron cepat dan neutron lambat, sedangkan Litium-7 hanya menangkap neutron cepat. Litium yang menangkap neutron akan pecah menjadi Tritium serta Helium.

Luar Angkasa pun Berani Mengancam

     Ancaman nyata dari luar angkasa adalah serbuan bakteri yang telah mengalami mutasi sehingga menjadi pembunuh ganas.Tahun ini, penelitian ruang angkasa memasuki usianya yang ke 50. Banyak temuan baru dan bidang keilmuan angkasa luar maju pesat. Bahkan dapat disebutkan jauh lebih pesat ketimbang penelitian kebumian. Berbagai ancaman dari luar angkasa juga dapat diperhitungkan, dianalisa dan dicari penangkalnya.

Baik itu ancaman tumbukan dengan meteorit besar atau berbagai ancaman lainnya. Sejauh ini dalam benak orang awam, yang terbayangkan sebagai ancaman dari angkasa luar adalah monster-monster mengerikan, baik berupa sosok raksasa atau makhluk luar angkasa berkulit hijau berukuran manusia kerdil yang ganas dan haus darah. Akan tetapi, ancaman nyata yang sebenarnya adalah serbuan bakteri pembunuh. Penelitian yang dilakukan badan antariksa AS-NASA di luar angkasa menunjukkan, bakteri yang berasal dari Bumi di ruang tanpa bobot mengalami mutasi menjadi bakteri amat mematikan. Sejumlah film fiksi ilmiah sudah menggambarkan bagaimana dahsyat dan mengerikannya serbuan makhluk luar angkasa berukuran kecil, yang memusnahkan kehidupan umat manusia di Bumi. Sekarang fiksi ilmiah semacam itu sudah menjadi kenyataan. Bakteri Salmonella yang dibawa dari Bumi dalam misi wahana penerbangan ulang-alik ke luar angkasa pada tahun lalu, terbukti mengalami mutasi menjadi bakteri amat mematikan. Untuk ujicoba, bakteri salmonella itu dibungkus dalam kemasan tiga lapis tahan pecah, untuk mencegah bakteri amat mematikan itu lolos ke udara. Salmonella adalah bakteri berbentuk batang, yang memicu gejala keracunan makanan ditandai dengan buang air terus menerus pada manusia. Dalam kondisi normal, keracunan salmonella dapat diobati menggunakan antibiotika dan pemberian tambahan cairan elektrolyt. Tapi pada anak-anak atau kelompok risiko, bakteri salmonella dapat memicu penyakit berat hingga kematian. Penyakit berat yang ditimbulkan bakteri salmonella antara lain infeksi saluran pencernaan, typhus dan paratyphus.

 Dalam penelitian di luar angkasa, bakteri salmonella yang dibawa dikembangbiakan dalam kultur makanan. Setibanya kembali ke Bumi, bakteri salmonella yang dikembangbiakan di lingkungan tanpa bobot itu diujicoba pada tikus di laboratorium. Hasilnya, bakteri yang dibawa ke luar angkasa membunuh tikus percobaan jauh lebih cepat, dibanding tikus ujicoba yang mendapat infeksi salmonella yang berkembang biak di Bumi. Inilah skenario horror dari bakteri pembunuh dari luar angkasa.

  Sekitar 150 sekuens gen dari salmonella yang dibawa ke ruang angkasa, terbukti jauh lebih aktiv dibanding gen salmonelle normal. Demikian diungkapkan pimpinan penelitian, Dr. Cheryl Nickerson dari Universitas Arizona; “Kita mengirim astronot lebih lama lagi ke luar angkasa dan semakin jauh dari Bumi. Dengan itu risiko penyakit infeksi lebih besar lagi.“Kekebalan Tubuh MelemahSeperti diketahui, dalam kondisi tanpa bobot sistem kekebalan tubuh manusia berfungsi lebih lemah ketimbang jika berada di Bumi.

  Artinya risiko untuk terinfeksi bibit penyakit juga menjadi lebih besar lagi. Bayangkan jika bakteri yang menyerang adalah dari jenis yang sudah mengalami mutasi, dengan tingkat fatalitas yang juga jauh lebih tinggi dari bakteri sejenis di Bumi. Di masa depan, ancaman kesehatan gawat semacam itu, akan semakin sering dihadapi para astronot dalam misi cukup lama di luar angkasa.Sejauh ini penelitian baru mencakup serangan bakteri, yang memang berasal dari Bumi dan terbawa ke luar angkasa. Belum diketahui, apakah di luar angkasa yang sulit diketahui batasnya itu, juga terdapat bakteri lainnya yang masih menunggu inang baru dari Bumi. Ancaman sejauh itu belum dibayangkan oleh Dr.Cheryl Nickerson.

  Akan tetapi, peneliti dari Universitas Arizona itu juga menarik sisi positiv dari temuan bakteri salmonella yang mengalami mutasi di luar angkasa. Nickkerson menjelaskan ; “Jika kita memanfaatkan pengetahuan dan sifat bakteri tsb, kita dapat memiliki kemungkinan pengembangan metode baru pengobatan dari penyakit yang ditimbulkannya, pembuatan obat-obatan baru atau bahkan vaksinnya.“ Penyebab mutasi bakteri itu, menurut Nickerson bukan kondisi tanpa bobot itu sendiri. Melainkan dampak kondisi tanpa bobot pada cairan di dalam sel. Akibat kondisi tanpa bobot di luar angkasa, mekanisme gesekan molekul dalam cairan sel berkurang.
 

3 Cara Melestarikan Bumi

  Apakah kalian sudah mendengar tentang lapisan ozon yang mulai menipis,?? Tentunya pasti sudah tau kan. Tapi yang jadi pertanyaan besar MENGAPA sebagian dari kita masih tetap mengabaikan ancaman tersebut. padahal kalian udah pada tau kan bahwa ancaman tersebut berakibat fatal bagi umat manusia. Lapisan ozon yang mulai menipis tentunya akan mengurangi jumlah oksigen di Bumi kita. mulai sekarang yuu kita sama-sama menjaga dan melestarikan Bumi. toh itu semua tentunya untuk kebaikan anak-anak dan cucu-cucu kuta nanti. ada banyak sekali cara untuk menjaga dan melestarikan Bumi kita, nah disini saya akan berikan 3 saja dari sekian banyak cara untuk menjaga dan melestarikan Bumi kita.

1. Mendaur Ulang
     Daripada kita buang atau kita bakar sampah-sampah yg ada di sekitar kita, tentunya itu akan mencemari bumi kita bukan,? yu mulai sekarang kita ubah kita daur ulang sampah-sampah yg tidak terpakai tersebut menjadi barang-barang cantik yg memiliki harga jual sangat tinggi. lebih baik kan,?

2. Penghijauan
     kita cegah global warming dengan menanam kebali tanaman atau pohon-pohonan di tengah kota, itu akan penguarangi polusi kendaraan yg sangat kotor, dan tentunya akan menambah udara menjadi sejuk.

3. Mengurangi Popukaritas sampah
     cara mengurangi popularitas sampah dapat dilakukan dengan cara mengurangi mengkonsumsi makanan atau memakai barang-barang yang memakai kemasan-kemasan. karena dari situlah popularitas sampah menjadi tinggi.

Minggu, 13 Januari 2013

Astronot Indonesia yg Dilatih oleh NASA

 Apakah kalian tau pasangan astronot dari indonesia yg dilatih oleh NASA ? yu kita baca.

Gadgetan - Neil Armstrong, astronot pertama yang mendarat ke bulan telah meninggal dunia pada hari Sabtu kemarin (25/8). Bicara soal astronot pertama, Indonesia juga memiliki dua astronot angkatan pertama yang memiliki pengalaman dilatih NASA, mereka adalah Pratiwi Sudarmono dan Taufik Akbar.Pratiwi adalah seorang ilmuwan dan profesor mikrobiologi dari Universitas Indonesia. Beliau lahir tanggal 31 Juli 1952 di Bandung. Sementara, Taufik Akbar adalah seorang insinyur dan sekarang adalah Direktur Sumber Daya Manusia di Telkom, dia lahir 8 Januari 1951 di Medan.
Kala itu, rencananya Indonesia akan memberangkatkan kedua astronot ini ke luar angkasa dengan menggunakan pesawat ulang-alik Columbia untuk menjadi kru yang mengoperasikan satelit Palapa B-3. Keduanya pun dilatih di bawah bimbingan NASA, Amerika Serikat. Pemerintah RI juga mengeluarkan biaya cukup besar untuk latihan ini. Pratiwi dan Taufik pun sudah siap diterbangkan ke luar angkasa.
Namun, kejadian yang mengguncang dunia astronomi terjadi pada 28 Januari 1986. Pesawat Challenger yang baru lepas landas selama 73 detik meledak di angkasa dan menewaskan tujuh kru yang berada di pesawat ulang alik tersebut. Hal ini membuat NASA membatalkan beberapa penerbangan ke luar angkasa termasuk pesawat Columbia yang direncanakan akan membawa kedua astronot tanah air ini.
Akhirnya, setelah beberapa saat, Satelit Palapa B-3 tetap diluncurkan dengan roket Delta, tanpa kehadiran astronot dari Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia tidak pernah terdengar lagi rencana Indonesia mengirimkan astronot ke luar angkasa. Kini, Pratiwi Sudarmono meneruskan karirnya sebagai ilmuwan dan profesor di UI, sementara Taufik Akbar berkarir di PT Telkom.
Saat ini, jurusan astronomi di Indonesia kurang begitu diminati karena peluang kerjanya yang dianggap kecil. Namun, anggapan itu disanggah oleh  data sensus yang diperoleh Wall Street Journal.  Lulusan program studi ini bahkan memiliki tingkat pengangguran sebesar nol persen. Banyak lahan yang bisa diambil karena minimnya lulusan jurusan astronomi di dunia. So, jangan takut mengambil jurusan astronomi walaupun belum tentu menjadi astronot. ITB saat ini menjadi satu-satunya universitas yang memiliki jurusan astronomi di Indonesia.
 

Artikel ini dikutip dari http://gadgetan.com/inilah-kedua-pasangan-astronot-indonesia-yang-dilatih-nasa/30267

Rabu, 09 Januari 2013

Buzz Lightyear ke Luar Angkasa


Apakah kalian kenal dengan tokoh kartun tersebut,?? dia adalah sosok astronot dari film toy strory . pastinya sudah pada kenal kan,? Buzz Lightyear. apakah kalian percaya bahwa si Buzz itu pernah ke luar angkasa,? jawabanya YA.
Dia berjelajah ke Angkasa bersama pada tahun 2008 bersama Discovery. sungguh luar biasa bukan,? Buzz Lightyear sempat tinggal di Internasional Space Station selama lebih dari 450 hari sebelum mendarat kembali ke Bumi pada tanggal 11 September 2009. Kesertaan Buzz di luar angkasa ini terkait dengan pembukaan Toy StoryMania Toy, sebiah atraksi di Disney World dan Disneyland.
sungguh luar biasa bukan,? seorang tokoh yang kita sukai sudah mampu berjelajah ke luar angkasa. benar pengalaman yang luar biasa,.