This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Astronot. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Astronot. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Februari 2013

Pendaratan Misi Apollo di Bulan BENARKAH ?

Sumber : http://paranoid-site.blogspot.com/
   Berniat memunjukkan bahwa pendaratan misi Apollo di Bulan benar-benar nyata, astronom amatir Italia, Roberto Beltramini, membuat panorama 3D 360 derajat lokasi pendaratan misi Apollo 16.

   Panorama Apollo 16 yang dihasilkan bisa dilihat di situs www.astrogav.eu. Panorama juga bisa diakses di Zoomify. Cukup dengan mengambil kacamata 3D, maka pemandangan lokasi pendaratan Apollo 16 bisa dinikmati secara interaktif.

   Awalnya, Beltramini hanya berniat membuat analyps 3D. Namun, begitu mulai mengerjakan, rupanya ia terus bekerja, tak ingin berhenti. Jadilah kemudian panorama 3D 360 derajat Apollo 16 pertama di dunia ini.

   Pembuatan panorama ini menemukan beberapa kesulitan. Salah satunya, foto-foto yang diambil oleh astronot John Young dan Charlie Duke saat pendaratan tak secara khusus ditujukan untuk pembuatan panorama ini.

   "Untuk menyelesaikan persoalan ini, saya harus menyesuaikan gambar dengan program grafis, meliputi cropping, mengubah ukuran dan membersihkan noda dan goresan yang muncul dari scan foto aslinya," kata Beltramini seperti dikutip Universe Today, Selasa (6/11/2012).

   "Hal lain yang mengganggu adalah tanda silang hitam yang ditempatkan dalam interval tertentu pada foto yang diambil pada misi Apollo, yang harus saya hapus satu per satu agar tak mengganggu citra 3D yang dihasilkan," lanjutnya.

   Panorama berhasil diciptakan setelah beragam kesulitan itu diciptakan. Panorama ini membuat siapapun merasa menjadi astronot yang mendarat di Bulan dan mengamati pemandangan di sekitarnya.
Apollo 16 adalah misi ke 4 Apollo. Misi diluncurkan pada 16 Juli 1971 dan astronot kembali dari misi pada 7 Agustus pada tahun yang sama.

Sumber Artikel : Kompas.com

Senin, 11 Februari 2013

5 Tempat Tinggal Alien

Sumber : http://paranoid-site.blogspot.com
Planet alien merupakan planet yang diyakini para Astronom sebagai planet yang menjadi tempat tinggal alien. Alien sendiri diyakini sebagai mahluk luar angkasa yang hidup selain di bumi. Nah berikut ini ada beberapa pelanet yang diyakini para Astronom memiliki kehidupan sehinga disebut sebagai planet alien. Mau tahu pelanet apa aja itu simak 5 Planet Yang Diyakini Sebagai Tempat Tinggal Alien berikut ini.

1. Gliese 581g
Planet ini memiliki jarak sekitar 20 tahun cahaya dari tata surya. Gliese 581g memiliki ukuran tiga kali besar bumi. Para astronom meyakini bahwa di Gliese 581g juga memiliki kandungan air seperti di bumi. Dikarenakan air merupakan salah satu kandungan pembentuk makhluk hidup, maka diasumsikan bahwa di Gliese 581g juga terdapat makhluk hidup.

2. Gliese 667Cc
Planet ini ditemukan oleh tim yang menemukan Gliese 581g pada bulan Februari 2011 lalu. Gliese 667Cc terletak di konstelasi Scorpius yang berjarak 22 tahun cahaya dari tata surya. Planet ini memiliki ukuran lebih besar dari Gliese 581g. Ukurannya sekitar 4,5 kali lebih besar dari ukuran bumi.

3. Kepler-22b
Kepler-22b ditemukan kali pertama oleh NASA Kepler space telescope dan diumumkan pada bulan Desember 2011 lalu. Ukurannya sekitar 2,4 kali lebih besar dari bumi. Diperkirakan suhu Kepler-22b mencapai 72 derajat Fahrenheit. Kepler-22b mempunyai jarak sekitar 600 tahun cahaya di luar tata surya.

4. HD 85512b
Menurut berita yang dirilis oleh Mashable, HD 85512b memiliki ukuran 3,6 kali lebih besar dari bumi. Planet ini berjarak sekitar 35 tahun cahaya dari tata surya. Letak HD 85512b berada di konstelasi Vela. HD 85512b ditemukan pada bulan September 2011 silam. Diperkirakan suhu permukaan HD 85512b sekitar 77 derajat Fahrenheit.

5. Gliese 581d
Dari keempat exoplanet di atas, Gliese 581d memiliki ukuran paling besar. Gliese 581d berukuran sekitar 7 kali lebih besar dari bumi. Tidak seperti HD 85512b dan Kepler-22b, Gliese 581d diperkirakan mempunyai suhu permukaan yang dingin dan sangat berpotensi untuk dihuni. Dari kejauhan, planet yang ditemukan pada tahun 2007 ini terlihat hijau.

Selain 5 planet di atas, masih banyak planet-planet lain di luar tata surya yang berpotensi sebagai planetnya alien. Dikarenakan teknologi manusia baru dapat mengirimkan pesawat luar angkasa tanpa awak, maka penelitian secara mendetail dan lebih spesifik belum dapat dilakukan.

Warna Planet Menentukan Kehidupan, BENARKAH

Sumber : http://paranoid-site.blogspot.com/

Apa warna planet yang mendukung kehidupan?

Bumi sebagai planet yang mendukung kehidupan dan dikenal dengan planet biru memancarkan cahaya dengan panjang gelombang mendekati inframerah karena adanya tumbuhan hijau.

Siddharth Hedge dan Lisa Kaltenegger dari Max Planck Institute for Astronomy mengungkapkan, mempertanyakan warna planet penting. Warna planet bisa membantu astronom untuk mendeteksi planet yang memiliki kehidupan.

Mereka meneliti gelombang cahaya yang dipancarkan oleh sejumlah makhluk hidup dan memperkirakan warna akibat adanya makhluk hidup itu jika dilihat dari jauh.

Mengharapkan adanya tumbuhan kompleks ataupun hewan di planet lain untuk saat ini berlebihan. Karenanya, Hedge dan Kaltenegger fokus pada makhluk hidup yang hidup di lingkungan ekstrem, seperti lumut kerak dan bakteri ekstremofil.

Salah satu hasilnya, seperti diberitakan New Scientist, Sabtu (9/2/2013), lumut kerak memancarkan cahaya yang lebih kuning dari alga. Jadi, jika ada planet berwarna kekuningan, kemungkinan planet itu memiliki makhluk hidup berupa lumut kerak.

Pastinya, perkiraan tak bakal selalu benar. Mars misalnya, punya warna merah, tapi ternyata tak punya tumbuhan hijau.

Meski demikian, cara ini membantu astronom memilih planet ekstrasolar yang jumlahnya ribuan untuk diteliti. Dengan meneliti planet berwarna kekuningan, astronom punya peluang lebih besar untuk menemukan kehidupan daripada meneliti planet hitam.

Nicolas Cowan, astronom dari Northwestern University di Illinois, mengungkapkan, ide Hedge dan Kaltengger menarik. Namun, cara tersebut punya keterbatasan. Planet ekstrasolar mungkin punya atmosfer berbeda sehingga menghamburkan cahaya dengan cara berbeda.

"Alam mungkin lebih kreatif daripada sudut kecil kosmos yang kita percaya," katanya.

7 Asteroid teraneh di Tata Surya


Pada awal Februari 2013 ini, masyarakat Bumi menjadikan asteroid sebagai pembicaraan hangat. Ini karena makin mendekatnya asteroid 2012 DA14 yang diprediksi mendekati planet kita pada 15 Februari 2013.

Asteroid dengan lebar sekitar 45 meter ini akan mencapai kedekatan hingga 27.700 kilometer dari Bumi. Menjadikannya sebagai jarak asteroid terdekat yang pernah diketahui.

Tiap asteroid unik. Namun, ada tujuh asteroid yang mendapat cap "teraneh" di tata surya.

CeresSebagai asteroid terbesar, Ceres mendapat julukan "planet katai". Karena ukurannya pula, ia menjadi asteroid yang ditemukan pertama kali. Sebegitu besarnya Ceres, sehingga ia jadi satu-satunya asteroid yang memiliki gaya gravitasi untuk menarik diri sendiri ke dalam lingkaran suatu planet.

BaptistinaDisebut juga sebagai induk dari asteroid pemusnah dinosaurus dan merupakan salah satu anggota termuda di sabuk asteroid. Berdasarkan model komputer, Baptistina dan kawanan asteroidnya terjadi sekitar 160 juta tahun lalu. Tumbukan yang disebabkan Baptistina membuat ratusan objek langit lainnya beradu dengan Bumi. Salah satunya jatuh ke planet ini pada 65 juta tahun lalu dan memusnahkan dinosaurus.

Hektor, si Trojan terbesarAsteroid ini memiliki dimensi sekitar 200 kilometer dan memiliki bulan sendiri. Ia merupakan bagian dari asteroid Trojan yang terikat dalam orbit planet Jupiter.

KleopatraAsteroid ini berbentuk seperti tulang mainan anjing dan memiliki dua bulan yang dinamai Alexhelios dan Cleoselene.

ThemisAsteroid ini diketahui sebagai satu-satunya yang memiliki es di permukaannya. Selain es, pada tahun 2009, observasi menggunakan infra-merah memastikan adanya karbon dan molekul. Karakter ini membuat Themis sebagai kandidat kuat asteroid yang bisa menyokong kehidupan.

ToutatisBenda langit ini dinamai sesuai dengan nama dewa bangsa Celtic. Toutatis masuk dalam karakter unik karena berotasi dengan acak, bahkan terkesan terhuyung. Hal ini kemungkinan besar terjadi karena Toutatis terdiri dari dua bagian dan dipengaruhi gravitasi Bumi dan Jupiter. Jalur rotasinya yang tidak pasti membuatnya sulit diprediksi.

ApophisDitemukan pada 2004 dan diambil dari bahasa Yunani yang berarti "Dewa jahat mesir untuk kegelapan". Sesuai namanya, asteroid ini sempat membuat kepanikan di dunia astronomi pada tahun 2004. Apophis masuk dalam peringkat empat dari sepuluh dalam skala Torino. Skala 10 jadi patokan tertinggi atas risiko benda langit yang menumbuk Bumi dan dianggap sebagai kiamat.

Apophis diprediksi akan mendekati Bumi pada 13 April 2029 dengan jarak sekitar 30 ribu kilometer. (Zika Zakiya/National Geographic Indonesia)

Sumber : kompas.com

Kamis, 31 Januari 2013

Siapapun Mampu Menjadi Astronot

http://paranoid-site.blogspot.com/

   Mamoru Mohri punya harapan besar ketika berkunjung ke Indonesia. Astronot asal Jepang ini berharap jejak petualangannya ke antariksa diteruskan oleh anak-anak Indonesia. Mamoru yakin akan kemampuan generasi muda Tanah Air.

   "Saya melihat generasi muda Indonesia sangat potensial untuk menjadi seorang astronot," kata Mamoru, Rabu (13/9/2012).

   Saat hadir di Kalbe Junior Science Fair 2012 di Jakarta, 8-9 September lalu, Mamoru memang diminta untuk menjelaskan mengenai peran astronaut ilmuwan dan tugasnya selama berada di luar angkasa kepada anak-anak yang datang. Mamoru mengaku terkesan dengan animo anak-anak untuk mendengarkan dan cita-cita mereka untuk menjadi astronot.

   Oleh karena itulah, dia berani merauh harapan yang besar tentang misi antariksa oleh astronot dari Indonesia. Menurutnya, iklim perkembangan sains di Indonesia sebenarnya sangat menjanjikan. Satu-satunya pekerjaan rumah hanyalah memberikan motivasi kepada generasi muda untuk aktif terlibat dalam riset dan sains.


Astronot ilmuwan pertama Asia


   Mamoru adalah astronot ilmuwan pertama Asia. Dia adalah ahli kimia yang dipilih untuk meluncur ke antariksa pada 12-20 September 1992 dalam misi Enceavor STS-47.

   Seharusnya, sebutan astronot ilmuwan pertama Asia itu menjadi milik seorang astronot ilmuwan Indonesia, seorang perempuan bernama Pratiwi Sudarmono. Namun, peristiwa meledaknya wahana antariksa bernama Challenger yang seharusnya meluncurkan tiga satelit, salah satunya, satelit Palapa B3, dan menewaskan tujuh astronotnya terjadi pada Februari 1986.

   Setelah kejadian ini, sejumlah misi dibatalkan, termasuk misi perempuan pakar mikrobiologi itu dan timnya yang disebut misi STS-61-H. Enam tahun setelahnya, Mamoru berangkat dan berhasil disebut sebagai astronot ilmuwan pertama Asia.

   Mamoru sekarang aktif sebagai Direktur Eksekutif Museum Inovasi Jepang. Sudah dua kali dia berkunjung ke Indonesia, antara lain memenuhi undangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan undangan seminar tentang green economic di Bogor, Jawa Barat. Tiga kali kunjungannya ini sudah memantapkan penilaian pria berusia 64 tahun ini bahwa generasi muda Indonesia mampu bersaing di dalam dunia sains dan teknologi, bahkan di luar angkasa.

Rabu, 30 Januari 2013

Sungai Amazon di Planet MARS

Sumber : http://paranoid-site.blogspot.com/

   Apakah kalian tahu tentang penelitian ilmuwan ESA bahwa ada Sungai di Planet Mars yang membelah seperti sungai Amazon, sungguh luar biasa bukan?  untuk lebih jelasnya ayo kita baca kutipan artiker dari kompas.com

   Wahana Mars Express milik European Space Agency (ESA) menangkap citra sungai di Mars, tepatnya wilayah yang disebut lembah Reull Vallis. Sungai itu membelah dataran Promethei Terra Highlands sebelum akhirnya mengalir ke cekungan Hellas.

   Sungai tersebut memiliki banyak anak sungai. Citra ESA yang kini juga dirilis dalam format 3D menunjukkan setidaknya satu anak sungai. Dalam citra ESA, ditunjukkan pula bahwa sungai itu ada di sebelah gunung yang menjulang setinggi 2.500 meter dan kawah tumbukan yang besar.

   Seperti diberitakan Red Orbit, Jumat (18/1/2013) lalu, ESA menyatakan bahwa sungai itu memiliki panjang hingga 1.500 km. Di wilayah Reull Vallis, struktur serupa sungai itu sudah memiliki lebar 6,4 km dan kedalaman 300 meter. Sungai itu besar bagai Amazon di Bumi.

   Menurut ESA, struktur sungai itu terbentuk oleh adanya aliran air. Waktu pembentukannya adalah pada periode Hesperian, sekitar 1,8-3,5 juta tahun lalu. Dipercaya, saat itu Mars lebih basah dari saat ini sehingga memiliki es maupun air.

   Bagi ilmuwan ESA, struktur sungai dan lingkungan sekitarnya memiliki kemiripan dengan wilayah Bumi yang mengalami periode glasial. Pemahaman tentang pembentukan sungai serta kondisi yang telah dilaluinya membantu ilmuwan menguak evolusi Planet Mars.

Satelit Lapan A2 Indonesia

Sumber : http://paranoid-site.blogspot.com/





Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) berhasil menyelesaikan Satelit Lapan A2 yang merupakan suksesor dari Satelit Lapan Tubsat. Jika sebelumnya pembangunan Lapan Tubsat dilakukan di Technische Universitat Berlin, Jerman, maka untuk penggarapan Lapan A2 sepenuhnya dilakukan di Pusat Teknologi Satelit Lapan di Rancabungur, Bogor, Jawa Barat.


   "Pokoknya Lapan A2 100 persen buatan dalam negeri, proses pengerjaan sudah rampung dan rencananya sama seperti pendahulunya satelit ini akan kita luncurkan menggunakan roket dari Sriharikota, India," ujar Suharmanto, Kepala Pusat Teknologi Satelit Lapan ketika di temui di Pusat Teknologi Satelit Lapan di Rancabungur, Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/8/2012).

   Menurut Suharmanto, Lapan A2 memiliki keunggulan sensor dibanding Lapan Tubsat. Hal ini dapat dilihat bagaimana Lapan A2 memiliki tiga fungsi yaitu pengamatan bumi, pemantauan kapal, dan komunikasi radio amatir. Satelit dengan sensor Automatic Identification System (AIS) ini dipercaya dapat melakukan identifikasi terhadap kapal yang akan melintasi wilayah jangkauan Lapan A2.
"Harapan kami Lapan A2 dapat menjadi solusi untuk melakukan pemantauan lalu lintas wilayah laut Indonesia," kata Suharmanto.

   Satelit dengan bobot 78 kilogram ini akan melintasi wilayah Indonesia secara diagonal sebanyak 14 kali sehari, dengan kisaran 20 menit perputarannya. Pada orbit AIS, Lapan A2 memiliki radius deteksi lebih dari 100 km dan mempunyai kemampuan untuk menerima sinyal dari maksimum 2000 kapal dalam satu daerah cakupan.

   Lapan A2 yang akan mengorbit secara ekuatorial nantinya akan menjadi satelit pemantauan bumi pertama di dunia yang memiliki orbit ekuatorial. "Meskipun Indonesia masih merupakan pendatang baru di teknologi antariksa, namun adanya Lapan A2 seperti menjadi awal baru perkembangan dunia satelit di Indonesia," ucap Suharmanto.

Sumber : kompas.com

Senin, 28 Januari 2013

Aplikasi untuk melihat LUAR ANGKASA (Stellarium)


   Sejak beribu-ribu tahun yang lalu, ruang angkasa telah menjadi daya tarik tersendiri bagi manusia di bumi. Dipicu rasa keingintahuan yang besar manusia tentang langit, menyebabkan pengetahuan tentang ruang angkasa berkembang hingga mampu diaplikasikan secara praktis. Bahkan, pada level yang lebih dalam, bisa memprediksi masa depan manusia.

   Di masa kini, langit nan luas masih menjadi daya tarik sebagian besar manusia di bumi. Di Indonesia, hal ini terlihat dengan begitu antusiasnya masyarakat untuk melihat berbagai fenomena langit yang terjadi. Yang paling dekat adalah gerhana bulan yang terjadi pada 16 Juni 2011 lalu. Jutaan orang di Indonesia rela tidak tidur semalaman hanya untuk menyaksikan fenomena terhalangnya bulan oleh bayang-bayang bumi.
Bagi mereka yang suka mengamati benda-benda langit, tampaknya perlu mencoba perangkat lunak planetarium yang satu ini. Stellarium namanya, merupakan aplikasi komputer yang menyuguhkan pergerakan benda langit dari pengamat di bumi.

   Alasan Stellarium harus terinstal di komputer orang yang hobi mengamati benda langit, karena aplikasi ini memperlihatkan langit nyata (realistic sky) dalam 3 dimensi secara waktu nyata (real time). Hebatnya lagi, aplikasi ini bisa menampilkan posisi benda langit yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang, binokuler, atau teleskop.

Cara penggunaannya pun cukup mudah. Setelah diinstal ke komputer, pengguna hanya tinggal menentukan kota atau posisi pengamatan benda langit. Dan dalam sekejap, dia bisa melihat benda-benda langit yang ada di atas daerah yang dikehendakinya.

   Stellarium sendiri dikembangkan oleh programmer Perancis bernama Fabien Chéreau. Dia meluncurkan proyek ini pada musim panas 2001. Stellarium ini dikembangkan di bawah lisensi GNU General Public License. Hal ini membuat perangkat lunak ini memiliki kode sumber (source code) yang terbuka (open source) dan bebas (free) digunakan oleh siapa pun untuk berbagai tujuan. Tidak hanya untuk pengguna Linux saja, perangkat lunak ini juga bisa dijalankan di Windows dan Mac OS.
Pada Mei 2006, proyek ini dinyatakan sebagai Project of The Month (Proyek Bulan Ini) oleh SourceForge, sebuah situs pengembang perangkat lunak Free and Open Source Software (FOSS). Pada tahun yang sama juga, Stellarium meraih penghargaan untuk kategori Pendidikan dalam kompetisi aplikasi bebas (free software) bertajuk Les Trophées du Libre.

Fitur Stellarium
   Ada banyak fitur yang beragam yang bisa dicicipi dalam Stellarium. Untuk fitur langit, terdapat lebih dari 600 ribu bintang yang terdapat dalam katalog Hipparcos dan katalog Tycho-2. Hipparcos sendiri merupakan kepanjangan dari High Precision Parallax Collecting Satellite (Satelit Pengkoleksi Paralak Presisi Tinggi), sebuah proyek dari Badan Antariksa Eropa (European Space Agency – ESA) untuk pengukuran paralaks dan gerak diri bintang. Sedangkan Tycho-2 merupakan bagian dari satelit Hipparcos yang mengkoleksi bintang dengan tingkat presisi yang rendah.

   Fitur langit lainnya adalah tambahan katalog dari 210 juta lebih bintang. Selain itu, ada juga asteroid dan ilustrasi rasi bintang dari 10 kebudayaan dunia, Nebula dari katalog Messier, Jalur Susu (Milky Way), dilengkapi juga dengan atmosfer, sunrise, dan sunset yang nyata, serta planet-planet dalam tata surya beserta satelit-satelitnya.

   Selain itu, ada juga fitur Visualisasi berupa garis khatulistiwa, garis bujur, serta garis lintang, bintang berkedip, bintang jatuh, simulasi gerhana dan landscape atau dataran tempat pengamat berada.
Sedangkan Pengatur Dasar (Basic Control) memiliki fungsi untuk perbesaran (zoom), mengamati sekeliling dengan perputaran 360 derajat, pengatur waktu yang bisa memajukan, memundurkan, dan mempercepat waktu,  dan menyimpan lokasi pengamatan.

Menjalankan Stellarium
   Untuk mempergunakan Stellarium, instal terlebih dahulu aplikasi ini ke komputer pengguna. Caranya, klik file stellarium-0.10.6.1.exe , ikuti perintah yang tersedia di layar, dan aplikasi pun siap untuk digunakan. Sebelumnya, aplikasi ini bisa diunduh (download) secara bebas di situs www. stellarium.org. Adapun untuk spesifikasi minimun komputer yang dibutuhkan, setidaknya memiliki RAM sebesar 256 MB. Namun, RAM sebesar 1 GB dibutuhkan bila ingin menampilkan katalog bintang yang lebih besar.
Setelah terinstal, jalankan Stellarium dan tunggu hingga layar utama terbuka. Di sebelah kiri bawah, terdapat keterangan tempat pengamatan, posisi pengamatan, tanggal dan waktu pengamatan, serta banyaknya frame yang disajikan selama satu detik (FPS – Frame Per Second). Bila tetikus (mouse) diarahkan pada pojok kiri bawah layar, akan tampil menu Stellarium.

   Menu yang tampil secara horizontal, memuat pilihan tampilan di baris paling kiri, dan kecepatan waktu di baris paling kanan. Sedangkan menu yang tampil secara vertikal, memuat konfigurasi aplikasi, seperti lokasi pengamatan, tanggal dan waktu pengamatan, banyaknya benda langit yang ditampilkan, pencarian benda langit, pengaturan dasar, dan bantuan.
Untuk memulai pengamatan benda langit, bisa dengan menggunakan keempat tanda panah yang tersedia pada papan ketik (keyboard). Sedangkan untuk memperbesar dan memperkecil objek pengamatan, bisa dengan menggunakan tombol Page Up dan Page Down.
Bila menggunakan tetikus (mouse), pengamatan langit bisa dengan cara menggeser tetikus ke arah yang diinginkan. Sedangkan untuk memperbesar dan memperkecil, gunakanlah tombol scroll di tengah tetikus dan putarkanlah ke depan atau ke belakang.
Apabila ingin mengamati benda langit yang telah diketahui namanya, tinggal cari di menu Pencarian. Hasil pencarian akan menuntun kita kepada benda langit yang dimaksud. Sehingga memudahkan kita mengamati pergerakan dan perubahan yang terjadi pada benda langit tersebut.
Pada versi 0.10.6 yang merupakan rilis terbaru Stellarium, Bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa tatap muka (interface) dan bahasa bantuan. Sehingga memudahkan pengguna dari Indonesia untuk mengoperasikannya. Untuk melihat informasi dan cara penggunaan yang lebih detail, bisa mengakses catatan petunjuk (guide) yang terdapat dalam situs resmi Stellarium. Selamat mengintip ruang angkasa.

                      Dimuat di suplemen Cakrawala HU Pikiran Rakyat Bandung pada Kamis, 23 Juni 2011

Kamis, 24 Januari 2013

14 Langkah Dasar Untuk Menjadi Seorang Astronot

Astronot (http://paranoid-site.blogspot.com/)
   Banyak sekali orang yang sangat menyukai dunia Luar Angkasa mereka sangat menyukai pemandangan dan keindahan-keindahan yang berada diluar angkasa, tapi terkadang disaat kita melihat pemandangan luar angkasa hannya dalam bentuk gambar atau hayalan sajan tapi terkadang hal tersebutselalu menarik kita untuk mencoba berpetualang keluar angkasa.
 
Akan tetapi untuk berpetualang ke Luar Angkasa sangat sulit sekali, hannya sebagian orang yang terlatih untuk berpetualang ke Luar Angkasa , sebagai contoh seperti Pasangan Astronot dari Indonesia, mereka berdua dilatih oleh NASA.
 
Nah disini saya akan menjelaskan Langkah dasar untuk menjadi seorang astronot, hanya sebagian langkah dasar :



1. Langkah yang pertama adalah anda harus menyukai tentang Luar Angkasa terlebih dalhulu, buat apa anda ingin menjadi seorang astronot kalau anda tidak menyukai Luar Angkasa, dan juga kalian harus memiliki niat yang sangat kuat untuk menjadi seorang astronot, karena berawal dari niat kita semua dapat menggapai cita-cita.


2. Pelajari bagaimana bekerja efektif dalam tim. Jangan lupa pula lingkungan sekitarmu. Astronot merupakan tim.


3. Gelar sarjana merupakan sebuah kebutuhan sehingga sangat penting untukmu belajar dengan sungguh-sungguh sejak di sekolah menengah pertama, terutama mempelajari SAT atau ACT. Buatlah keputusan yang baik demi masa depan, entah mengambil jurusan matematika, engineering, biological atau physical science.

4. NASA mensyaratkan untuk menjadi astronot minimal sarjana dari institusi yang terakreditasi dan menjadi lulusan yang baik dari program master untuk sains.

5. Kalau kamu tidak mau melewatkan kesempatan emas, jangan tunggu berada di tahun akhir kuliah atau setelah lulus kuliah untuk magang atau bekerja di posisi yang melatih dan memberikan pengalaman untukmu.

6. The Astronaut Selection Board (ASB) mencari orang yang telah terlatih di lapangan kerja. Pastikan kamu mendapatkan rekomendasi yang bagus, terutama dari profesor di program maste, bahwa kamu memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan baik, komunikatif dengan orang lain, dan mampu bekerja dengan baik dalam tim.

7. Setelah kuliah, kamu akan membutuhkan waktu 3 tahun untuk pengalaman profesional yang terkait dengan bidangmu. Kamu harus mulai mempersiapkan ini untuk memilih dengan bijak ketika magang.

8. Komunikasi memainkan peranan penting, tidak hanya verbal tetapi juga dalam menulis. Industri luar angkasa kini adalah perusahaan global.

9. Setelah mendapatkan gelar dan pengalaman kerja, saatnya untuk mengajukan lamaran sebagai astronot. Selanjutnya, isi formulir standar 171 (aplikasi pekerjaan pemerintah) dan kirimkan kepada Astronaut Selection Office, NASA Johnson Space Center, Houston, TX 77058.

10. Aplikasi astronot akan direview dan diurutkan dari bermacam-macam kriteria, seperti berat, pengalaman, dan keahlian. NASA rata-rata menerima 4.015 aplikasi untuk menempati 20 slots setiap dua tahunnya.

11. Selanjutnya, proses screening lainnya, sekitar 118 dari 4.015 kandidat akan diundang ke Johnson Space Center selama seminggu untuk interview, pemeriksaan medis, dan orientasi. ASB (Astronaut Selection Board) menginterview kandidat dan diurutkan berdasarkan pengalaman dan potensi, motivasi, kemampuan untuk memfungsikan diri sebagai anggota tim, kemampuan komunikasi, kemampuan beradaptasi. Kamu bisa saja gagal karena kemampuan interpersonal.

12. Setelah mendapatkan informasi yang lengkap dan dibutuhkan, Dewan Seleksi akan memilih kandidat akhir dan memberikan rekomendasi kepada NASA Administrator yang akan memberikan keputusan akhir untuk kandidat yang diterima.

13. Setelah terpilih, kandidat astronot akan menjalani program pelatihan yang ketat.

14. Untuk menjadi astronot, dibutuhkan tinggi 64 dan 76 inci, tekanan darah 140/90, bachelor's degree, dan tiga tahun pengalaman.

Minggu, 13 Januari 2013

Astronot Indonesia yg Dilatih oleh NASA

 Apakah kalian tau pasangan astronot dari indonesia yg dilatih oleh NASA ? yu kita baca.

Gadgetan - Neil Armstrong, astronot pertama yang mendarat ke bulan telah meninggal dunia pada hari Sabtu kemarin (25/8). Bicara soal astronot pertama, Indonesia juga memiliki dua astronot angkatan pertama yang memiliki pengalaman dilatih NASA, mereka adalah Pratiwi Sudarmono dan Taufik Akbar.Pratiwi adalah seorang ilmuwan dan profesor mikrobiologi dari Universitas Indonesia. Beliau lahir tanggal 31 Juli 1952 di Bandung. Sementara, Taufik Akbar adalah seorang insinyur dan sekarang adalah Direktur Sumber Daya Manusia di Telkom, dia lahir 8 Januari 1951 di Medan.
Kala itu, rencananya Indonesia akan memberangkatkan kedua astronot ini ke luar angkasa dengan menggunakan pesawat ulang-alik Columbia untuk menjadi kru yang mengoperasikan satelit Palapa B-3. Keduanya pun dilatih di bawah bimbingan NASA, Amerika Serikat. Pemerintah RI juga mengeluarkan biaya cukup besar untuk latihan ini. Pratiwi dan Taufik pun sudah siap diterbangkan ke luar angkasa.
Namun, kejadian yang mengguncang dunia astronomi terjadi pada 28 Januari 1986. Pesawat Challenger yang baru lepas landas selama 73 detik meledak di angkasa dan menewaskan tujuh kru yang berada di pesawat ulang alik tersebut. Hal ini membuat NASA membatalkan beberapa penerbangan ke luar angkasa termasuk pesawat Columbia yang direncanakan akan membawa kedua astronot tanah air ini.
Akhirnya, setelah beberapa saat, Satelit Palapa B-3 tetap diluncurkan dengan roket Delta, tanpa kehadiran astronot dari Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia tidak pernah terdengar lagi rencana Indonesia mengirimkan astronot ke luar angkasa. Kini, Pratiwi Sudarmono meneruskan karirnya sebagai ilmuwan dan profesor di UI, sementara Taufik Akbar berkarir di PT Telkom.
Saat ini, jurusan astronomi di Indonesia kurang begitu diminati karena peluang kerjanya yang dianggap kecil. Namun, anggapan itu disanggah oleh  data sensus yang diperoleh Wall Street Journal.  Lulusan program studi ini bahkan memiliki tingkat pengangguran sebesar nol persen. Banyak lahan yang bisa diambil karena minimnya lulusan jurusan astronomi di dunia. So, jangan takut mengambil jurusan astronomi walaupun belum tentu menjadi astronot. ITB saat ini menjadi satu-satunya universitas yang memiliki jurusan astronomi di Indonesia.
 

Artikel ini dikutip dari http://gadgetan.com/inilah-kedua-pasangan-astronot-indonesia-yang-dilatih-nasa/30267

Senin, 31 Desember 2012

Petualangan Luar Angkasa



Petualangan dan sejarah baru dunia antariksa China berhasil ditorehkan dalam sepekan terakhir ini melalui misi penerbangan pesawat ruang angkasa Shenzhou IX.. Setidaknya terdapat dua torehan yang berhasil diraih yaitu mengorbitkan Liu Yang (33 tahun), astronot wanita pertama China ke ruang angkasa pada Sabtu (16/06) dan menggabungkan modul ruang angkasa yang dibawa Shenzhou IX yang ditumpangi Liu Yang dan dua astronot lainnya, Jing Haipeng (45) dan Liu Wang (43) pada Senin (19/06).

Jutaan orang menyaksikan peristiwa bersejarah melalui siaran langsung yang dipancarkan oleh hampir sebagian besar stasiun televisi China. Dalam siaran langsung pada hari Sabtu lalu, terlihat pesawat ruang angkasa Shenzhou IX meluncur dengan mulus ke ruang angkasa setelah diluncurkan dari stasiun ruang angkasa Jinquang di kawasan Gurun Gobi. Dijadwalkan pesawat ruang angkasa berpenumoang tiga orang tersebut akan berada di ruang angkasa selama 10 hari.

Selanjutnya pada siaran langsung hari Senin, dua hari setelah berada di ruang angkasa, diperlihat keberhasilan pertama melakukan penggabungan (docking) module ruang angkasa yang dibawa Shenzhou IX dengan modul laboratorium ruang angkasaTiangong-1 yang sudah berada di ruang angkasa sejak 29 September 2011. Dalam tayangan tersebut terlihat pula bagaimana para astronot bergerak di dalam modul Tiangong-1 setelah proses penggabungan.

Dari visualisasi yang dimuat dalam harian China Daily hari Selasa (19/06) diperlihatkan pula bahwa setelah berhasil menggabungkan modul ruang angkasa yang dibawa Shenzhou IX, para astronot bergerak ke modul pertama Tiangong 1 untuk melakukan serangkaian uji coba. Sementara modul yang baru saja digabungkan difungsikan sebagai ‘dapur’ dimana beragam makanan disiapkan dan dipanaskan untuk kemudian disajikan hangat.

Sejumlah kekaguman dan pujian pun berdatangan untuk semua keberhasilan tersebut. Inilah untuk pertama kalinya China berhasil mengirimkan pesawat ruang angkasa berawak untuk melakukan docking dalam rangka membangun stasiun ruang angkasa tetap pada tahun 2020. Sebelumnya yang dikirimkan adalah pesawat ruang angkasa tidak berawak.

“Teknologi docking merupakan dasar bagi pembanguinan stasiun ruang angkasa. Dan keberhasilan tersebut menjadi tonggak penting dalam misi ruang angkasa China”, demikian disampaikan juru bicara program ruang angkasa berawak China Wu Ping ketika menjawab sejumlah pertanyaan dari berbagai kalangan mengenai alasan China mengembangkan teknologi docking dalam program ruang angkasanya. Dengan membangun stasiun ruang angkasa tetap, China akan menyamai prestasi AS dan Rusia yang sudah terlebih dahulu memiliki stasiun ruang angkasa tetap.

China sepertinya juga ingin membuktikan bahwa tanpa bantuan AS, pihaknya dapat mengembangkan sendiri program ruang angkasanya. Sejak dikeluarkan dari kerjasama stasiun ruang angkasa internasional oleh AS yang khawatir terhadap masalah transfer teknologi, China mengembangkan sendiri teknologinya dan berencana menyelesaikan pembangunan stasiun ruang angkasa sendiri, meski lebih kecil dari milik AS, pada tahun 2020.

Terencana dan pasti, program pembangunan ruang angkasa tetap terus berjalan dan sukses. Menanggapi hal ini, Gregory Kulacki, seorang analis dari Union of Concerned Scientist, mengemukakan bahwa “melihat keberhasilan China dalam program ruang angkasanya, tampaknya akan terjadi ironi dimana pada saat China selesai membangun stasiun ruang angkasanya di tahun 2020, maka China akan menjadi satu-satunya negara yang menempatkan awaknya di ruang angkasa. Hal ini bisa terjadi karena tidak adanya kebijakan ruang angkasa AS, Rusia dan Eropa pada saat ini (karena krisis ekonomi)”.

Sementara itu menanggapi terpilihnya Liu Yang sebagai astronot wanita China pertama, Wu Ping mengemukakan bahwa keberadaan Liu dalam misi penerbangan ini bukan saja penting bagi pelaksanaan misi docking tetapi juga bagi pengujian sejumlah peralatan yang dirancang khusus untuk wanita di ruang angkasa dan pengembangan dampak sosial misi penerbangan ruang angkasa bagi wanita. Merujuk sebuah peribahasa China, Wu Ping mengatakan “Karena wanita memegang setengah bagian langit, maka kurang lengkap misi ruang angkasa tanpa wanita”.


Astronot Shenzhou IX: Liu Yang (kiri), Jing Haipeng (tengah), Liu Wang (kanan) / foto dari situs China Daily
Lalu siapakah Liu Yang dan bagaimana ia bisa terpilih sebagai seorang astronot wanita pertama dari sekitar 500 juta wanita China?

Dari penelusuran berbagai pemberitaan di China Daily, Xinhua, Space.com dan beberapa sumber lainnya, diketahui bahwa Liu Yang merupakan seorang pilot pesawat tempur Tentara Pembebasan Rakyat (People’s Liberation Army/PLA) China dan berasal dari Provinsi Henan. Atas saran seorang gurunya, usai menamatkan pendidikan sekolah menengah atas, Liu melanjutkan pendidikan di sekolah penerbangan dan kemudian bergabung ke Angkatan Udara PLA pada tahun 1997. Sejak itu ia berhasil membukukan 1,680 jam terbang dan saat ini berpangkat mayor serta menjabat sebagai wakil kepala unit penerbangan.

Liu Yang dikenal akan kemahirannya dalam menerbangkan pesawat serta prestasi lainnya di luar dunia penerbangan. Salah satu aksinya yang diketahui media adalah keberhasilannya mendaratkan pesawat dengan selamat meski kaca cockpit pesawatnya tertutup percikan darah akibat bertabrakan dengan burung. Sementara salah satu prestasi Liu di luar dunia penerbangan adalah keberhasilannya keluar sebagai juara kontes pidato militer.

Liu Yang direkrut sebagai calon astronot pada bulan Mei 2010 setelah menyisihkan kandidat-kandidat lainnya. Setelah menjalani pelatihan selama dua tahun dan lulus dengan sangat sempurna pada serangkaian tes yang dilakukan, pada Maret 2012 Liu dipilih menjadi salah satu calon astronot untuk penerbangan ruang angkasa Shenzhoiu IX.

Terpilihnya Liu Yang kontan menjadi trending topic di mikro blog Sina Weibo. Setidaknya terdapat 33 juta postingan mengenai Liu Yang. Salah satunya adalah yang menulis “Liu Yang yang akan menjadi wanita pertama di ruang angkasa adalah kebanggaan (Provinsi) Henan”.

Liu Yang kini telah mengorbit di ruang angkasa bersama pesawat Shenzhou IX. Ia bukan saja menjadi kebanggaan keluarga dan masyarakat Provinsi Henan, tetapi ia juga telah menjadi kebanggaan dan pahlawan baru di dunia penerbangan China. Dan pengiriman astronot wanita seperti Liu Yang ke ruang angkasa bukanlah yang terakhir, tetapi justru baru awal dari petualangan dan sejarah baru yang akan terus ditorehkan dunia penerbangan ruang angkasa China dan pembuktian kemampuan bangsa China dalam menguasai teknologi maju tanpa tergantung Barat.

Rabu, 19 Desember 2012

Daftar Astronot


  1. Loren Acton, (lahir 1936)
  2. James Adamson
  3. Viktor M. Afanasyev
  4. Thomas Akers
  5. Toyohiro Akiyama
  6. Vladimir Aksyonov
  7. Sultan Salman Al-Saud
  8. Buzz Aldrin, (lahir 1930), AS.
  9. Aleksandr Panayatov Aleksandrov - Bulgari
  10. Aleksandr Pavlovich Aleksandrov - Rusia
  11. Andrew M. Allen
  12. Joseph Allen
  13. Scott Altman
  14. William Anders, (lahir 1933), AS.
  15. Michael P. Anderson, (1959-2003)
  16. Claudie Andre-Deshay
  17. Jerome Apt
  18. Neil Armstrong, (lahir 1930), AS, manusia pertama di Bulan
  19. Anatoly Artsebarsky
  20. Yuri Artyukhin, (1930-1998), USSR
  21. Jeffrey Ashby
  22. Oleg Atkov
  23. Toktar Aubakirov, (lahir 1946), USSR
  24. Sergei Avdeyev - Terlama di luar angkasa - 747 hari
  25. James Bagian
  26. Ellen Baker
  27. Michael Baker
  28. Aleksandr Balandin
  29. Daniel Barry
  30. John Bartoe
  31. Charles Bassett
  32. Yuri Baturin
  33. Patrick Baudry
  34. Alan Bean, (lahir 1932), Apollo 12 - 1969
  35. Pavel Belyayev, (1925-1970)
  36. Ivan Bella
  37. Georgi Beregovoi, (1921-1995)
  38. Anatoli Berezovoy
  39. Brian Binnie
  40. John Blaha
  41. Michael J. Bloomfield
  42. Guion Bluford, AS, orang kulit hitam AS pertama di luar angkasa
  43. Karol Bobko
  44. Charles Bolden
  45. Roberta Bondar, wanita Kanada pertama di luar angkasa
  46. Frank Borman
  47. Kenneth Bowersox
  48. Charles Brady
  49. Vance Brand
  50. Daniel Brandenstein
  51. Roy Bridges
  52. Curtis Brown
  53. David M. Brown, (1956-2003)
  54. Mark Brown
  55. James Buchli
  56. Jay Buckey
  57. Nikolai Budarin
  58. Daniel Burbank
  59. Daniel Bursch
  60. Valery Bykovsky, (lahir 1934)
  61. Robert Cabana
  62. Kenneth Cameron
  63. Duane Carey
  64. Scott Carpenter
  65. Gerald Carr
  66. Sonny Carter, (1947-1991)
  67. John Casper
  68. Robert Cenker
  69. Gene Cernan, Apollo 17 - 1972
  70. Roger Chaffee, (1935-1967), AS
  71. Franklin Chang-Diaz - 7 kali penerbangan
  72. Kalpana Chawla, (1961-2003)
  73. Maurizio Cheli
  74. Leroy Chiao
  75. Kevin Chilton
  76. Jean-Loup Chretien
  77. Laurel Clark, (1961-2003)
  78. Mary Cleave
  79. Jean-Francois Clervoy
  80. Michael Clifford
  81. Michael Coats
  82. Kenneth Cockrell
  83. Catherine Coleman, (lahir 1960)
  84. Eileen Collins
  85. Michael Collins, (lahir 1930)
  86. Pete Conrad, Apollo 12 - 1969
  87. Gordon Cooper
  88. Richard Covey
  89. John Creighton
  90. Albert H. Crews
  91. Robert Crippen
  92. Roger Crouch
  93. Frank Culbertson
  94. Walter Cunningham
  95. Robert Curbeam
  96. Nancy Currie
  97. Nancy Jan Davis
  98. William H. Dana
  99. Lawrence DeLucas
  100. Lev Demin
  101. Frank DeWinne
  102. Vladimir Dezhurov
  103. Georgi Dobrovolski, (1928-1971)
  104. Takao Doi
  105. Brian Duffy
  106. Charles Duke, Apollo 16 - 1972
  107. Bonnie Dunbar
  108. Pedro Duque
  109. Samuel Durrance
  110. Vladimir Dzhanibekov
  111. Joe Edwards
  112. Donn Eisele
  113. Anthony England
  114. Joseph Engle
  115. Ronald Evans
  116. Reinhold Ewald
  117. Leopold Eyharts
  118. John Fabian
  119. Muhammed Faris
  120. Bertalan Farkas
  121. Jean-Jacques Favier
  122. Konstantin Feoktistov, (lahir 1926)
  123. Martin Fettman
  124. Anatoli Filipchenko
  125. Edward Fincke
  126. Anna Fisher
  127. William Fisher
  128. Klaus-Dietrich Flade
  129. Michael Foale
  130. Patrick Forrester
  131. Stephen Frick
  132. Dirk Frimout
  133. Charles Fullerton
  134. Reinhard Furrer, (1940-1955)
  135. Francis Gaffney
  136. Yuri Gagarin, (1934-1968), USSR, manusia pertama di luar angkasa.
  137. Guy Gardner
  138. Dale Gardner
  139. Jake Garn
  140. Marc Garneau, (lahir 1949), orang Kanada pertama di luar angkasa
  141. Owen Garriott
  142. Charles Gemar
  143. Michael Gernhardt
  144. Edward Gibson, penulis
  145. Robert Gibson
  146. Yuri Gidzenko
  147. Yuri Glazkov
  148. John Glenn, (lahir 1921), AS
  149. Linda Godwin
  150. Viktor Gorbatko, (lahir 1934)
  151. Henry C. Gordon
  152. Richard Gordon
  153. Dominic Gorie
  154. Ronald Grabe
  155. Georgi Grechko
  156. William Gregory
  157. Frederick Gregory
  158. Stanley Griggs
  159. Virgil Grissom, (1926-1967), AS
  160. John Grunsfeld
  161. Aleksei Gubarev
  162. Umberto Guidoni
  163. Zhugderdemidiyn Gurragcha
  164. Sidney Gutierrez

Kamis, 13 Desember 2012

Para ilmuwan Astronomi

Para Ilmuwan Astronomi




       1. Anaximander (610-546 SM)
       2. Aristharkus (abad ke-3 SM)
       3. Aristoteles (384-322 SM)
       4. James Bradley (1693-1762)
       5. Tycho Brahe (1546-1601)
       6. Nicolaus Copernicus (1473-1543)
       7. John Ludwig Emil Dreyer (1852-1926)
       8. Eratosthenes (276-196 SM)
       9. Galileo Galilei (1564-1642)
10. Johann Gottfried Galle (1812-1910)       11. George Gamow (1904-1968)
       12. Sir William Herschel (1738-1822)
       13. Hipparkus (abad ke-2 SM)
       14. Sir Fred Hoyle (1915-...)
       15. Edmond Halley (1656-1742)
       16. Edwin Hubble (1889-1953)
       17. Immanuel Kant (1724-1804)
       18. Johannes Kepler (1571-1630)
       19. Laplace, Pierre Simon, Marquis de (1749-1827)
       20. Henrietta Leavitt (1868-1921)
       21. Georges Lemaitre (1894-1966)
       22. Urbain Jean Joseph Leverrier (1811-1877)
       23. Percival Lowell (1855-1916)
       24. Charles Messier (1730-1817)
       25. Sir Isaac Newton (1642-1727)
       26. Ptolomeus (abad ke-2 M)
       27. Pythagoras (abad ke-6 SM)
       28. Carl Sagan (1934-1996)
       29. Giovanni Schiaparelli (1835-1910)
       30. Marteen Schmidt (1929-...)
       31. Harlow Shapley (1885-1972)
       32. Clyde Tombaugh (1906-1997)
       33. Carl von Weizsacker, (1912-...)

Misi Misi Luar Angkasa


   Misi luar angkasa tak berawak adalah misi yang menggunakan pesawat luar angkasa yang dikontrol dari jauh. Misi pertama ini adalah Sputnik I, diluncurkan pada 4 Oktober 1957. Beberapa misi lebih cocok untuk misi tak berawak dari pada misi luar angkasa berawak, dikarenakan biaya rendah dan risiko rendah.

   . Sejak awal 1970-an, banyak misi luar angkasa tak berawak berdasarakan probe luar angkasa dengan komputer di dalamnya, dan komputer seperti ini dapat digolongkan sebagai sistem embedded. Banyak misi Amerika dikoordinasi oleh Laboratorium Propulsi Jet, dan misi Eropa oleh ESOC, bagian dari ESA (bahasa Inggris: European Space Agency).

Misi awal orbit-Bumi



  •     Program Sputnik, 1957 - orbit Bumi.
  •     Program Explorer, 1958 - orbit Bumi.
  •     Program Vanguard, 1959 - orbit Bumi.

  • Satelit Pengamatan Bumi



  •     Program Tiros (1960-an).
  •     Program Nimbus (1960-an).
  •     Program Landsat.
  •     TIMED (Thermosphere Ionosphere Mesosphere Energetics and Dynamics).

  • Penyelidikan Bulan



  •     Program Luna - eksplorasi Bulan (1959-1976).
  •     Program Ranger - probe pendaratan-keras Bulan (1961-1965).
  •     Program Zond - Eksplorasi tak berawak Bulan (1964-1970).
  •     Program Surveyor - probe pendaratan-lunak Bulan (1966-1968).
  •     Program Lunar Orbiter - orbit Bulan (1966-1967).
  •     Program Lunokhod - probe Rover bulan tak berawak (1970-1973).
  •     Muses-A mission (Hiten and Hagoromo) - orbit Bulan dan probe pendaratan-keras (1990-1993).
  •     Misi Clementine - orbit Bulan (1998).
  •     Lunar Prospector - orbit Bulan (1998-1999).
  •     Smart 1 - orbit Bulan (2003).
  •     LUNAR-A - orbit Bulan dan penembus, diluncurkan pada 2004.
  •     SELENE - orbit Bulan dan pendarat, akan diluncurkan pada 2005.

  • Eksplorasi Tata Surya



  •     Venera program - pengorbit dan pendarat Venus.
  •     Vega program - Venus dan Komet Halley.
  •     Zond program - Bulan, Venus, dan Mars flyby.
  •     Pioneer Venus project - Venus orbital dan pendaratan.
  •     Mariner program - Merkurius, Venus dan Mars, flyby dan orbital.
  •     Pioneer program - Jupiter dan Saturnus flyby.
  •     Voyager program - Jupiter, Saturn, Uranus dan Neptunus flyby.
  •     Giotto mission - Flyby of Komet Halley (1986).
  •     Sakigake probe - Flyby of Komet Halley (1986).
  •     Suisei probe - Flyby of Comet Halley (1986).
  •     Galileo probe - pengorbit dan pendaratan Jupiter.
  •     Magellan probe - pengorbit Venus.
  •     Cassini-Huygens - Saturn orbiter dan Titan pendaratan Huygens; diluncurkan pada 1997.
  •     NEAR Shoemaker - asteroid lander, launched 1996.
  •     Deep Space 1 - comet/asteroid flyby, 1998-2000.
  •     Stardust probe - comet flyby dan pengembalian sampel, diluncurkan pada 1999, diperkirakan kembali pada 2006.
  •     CONTOUR - comet flyby mission; launch failure in 2003.
  •     Hayabusa - asteroid orbiter, lander and sample return, launched 2003.
  •     Rosetta - comet orbiter and lander (Philae); launched 2004.
  •     MESSENGER - Mercury orbiter, diluncurkan pada 2004.
  •     Dawn - Pengorbit Ceres dan Vesta, akan diluncurkan pada 2006.
  •