Selasa, 12 Maret 2013

Komplek Penampungan Alien di Bumi

Alien datang ke bumi? Tema tersebut pastinya bukanlah tema yang asing bagi para penggemar cerita fiksi ilmiah. Sudah tak terhitung lagi banyaknya buku cerita, film, & game yang menampilkan alien di mana cerita yang paling banyak diangkat adalah seputar alien yang terlibat konflik dengan manusia karena alien yang bersangkutan ingin menguasai bumi. Nah, sekarang bagaimana kalau ada alien yang datang ke bumi bukan karena ingin menjajah, tapi hanya sebatas ingin tinggal tanpa mau mengganggu siapapun. Apakah manusia akan tetap memperlakukan alien secara kasar? Ide itulah yang diangkat dalam film "District 9".

District 9 (D9) adalah judul film fiksi ilmiah dari Afrika Selatan yang dirilis pada tahun 2009. Film tersebut bercerita tentang District 9, sebuah kamp atau kompleks penampungan yang dibangun oleh manusia untuk menampung alien-alien yang memerlukan tempat tinggal di bumi. D9 bisa dikatakan unik karena alih-alih menampilkan alien sebagai makhluk kuat yang haus kekuasaan, film ini justru menampilkan alien sebagai makhluk yang mengharapkan bantuan & perlindungan manusia, namun di saat bersamaan kerap menjadi sasaran kecurigaan & kesewenang-wenangan mereka. Berkat tema ceritanya yang tidak lazim & gaya penyampaiannya yang menarik, film ini berhasil meraih respon positif dari para pensnya


SEJARAH (VERSI DUNIA NYATA)


Kreator dari film District 9 (D9) adalah sutadara kelahiran Afrika Selatan (Afsel) yang bernama Neill Blomkamp. Awalnya Blomkamp diminta oleh sutradara terkenal AS, Peter Jackson, untuk membuat film yang diangkat dari game "Halo". Namun karena keterbatasan dana, proyek film Halo akhirnya urung dibuat & sebagai gantinya, Blomkamp membuat film D9 di mana Jackson bertindak sebagai penyedia dananya. Film D9 sendiri merupakan pengembangan dari film pendek keluaran tahun 2005 buatan Blomkamp yang berjudul "Alive in Joburg".

Aktivitas pengambilan gambar film D9 dilakukan di Johannesburg, Afsel, saat musim dingin tengah berlangsung karena Blomkamp ingin menampilkan pemandangan di film segersang & semuram mungkin. Untuk menambah kesan realistik bagi penotonnya, film ini dibuat dengan memakai metode ala dokumenter seperti kamera bergoyang untuk memvisualisasikan sudut pandang orang pertama, penyisipan cuplikan wawancara tokoh-tokoh dalam film, & penambahan klip ala reportase berita untuk menjelaskan perkembangan terkini situasi D9. Selain William Allen Young yang berkebangsaan AS, semua pemeran dalam film ini adalah orang-orang Afrika.

Sejak awal pembuatannya, film D9 banyak mengambil setting & elemen dari Afsel, negara kelahiran Blomkamp yang hingga pertengahan 90-an terkenal dengan sistem politik berdasarkan pembedaan warna kulit (apartheid). Pemakaian nama "District 9" sebagai judul filmnya contohnya, terinspirasi dari nama Distrik 6, area dalam kota Cape Town, Afsel, yang pada era apartheid hanya diperuntukkan untuk warga kulit putih. Konsep D9 sebagai kompleks penampungan khusus alien juga sedikit banyak terinspirasi dari bantustan, kompleks pemu****n kumuh di era apartheid yang dikhususkan untuk penduduk kulit hitam.

Bicara soal apartheid, film D9 sendiri memang mengangkat tema utama seputar saling menghargai antar golongan dengan memakai sosok alien untuk menggantikan ras tertentu sebagai sosok korbannya. Karena film D9 memakai sosok alien sebagai fokus utamanya, maka aksi-aksi kekerasan berbau rasial & kebencian oleh manusia terhadap kaum alien pun bisa ditampilkan secara terang-terangan tanpa perlu khawatir menghadapi tuduhan mempromosikan kebencian terhadap golongan tertentu. Tema lain yang ingin diangkat dalam film ini adalah mengenai bahaya militerisme & potensi penyalahgunaan wewenang bila terlalu mempercayai perusahaan swasta yang notabene berorientasi profit untuk mengerjakan proyek kemanusiaan. 


Film D9 mulai ditayangkan di bioskop-bioskop AS pada bulan Agustus 2009. Sejak penayangannya, film ini sukses meraih respon positif dari pens karena metode penyampaiannya yang unik untuk genre film alien & keberhasilannya mengkombinasikan aspek drama serta action secara berimbang. Situs hiburan "Rotten Tomatoes" contohnya, memberikan nilai 91% alias nyaris sempurna untuk film ini. Puncak dari respon positif untuk D9 adalah ketika film tersebut menerima 4 nominasi Academy Awards & 1 nominasi Golden Globe. Dari segi finansial, D9 juga terbilang sukses karena sukses meraup pemasukan 210 juta dollar AS alias 7 kali lipat dari biaya produksi filmnya.

Respon yang diterima oleh D9 tidak semuanya positif. Sebagian orang menilai adegan kekerasan & pembedahan yang ditampilkan dalam film D9 terlalu vulgar sehingga filmnya jadi sulit dikonsumsi oleh mereka yang belum cukup umur atau mereka yang tidak tahan akan pemandangan menjijikan. Kritikus kawakan Roger Ebert walaupun di satu sisi memuji film ini, namun di sisi lain juga mengkritik ending filmnya yang terkesan menggantung / tidak jelas. Sementara itu di Nigeria, film ini bahkan dilarang tayang di bioskop-bioskop setempat karena film yang bersangkutan menampilkan orang-orang Nigeria sebagai sekumpulan preman kanibal dalam wujud geng Obesandjo.

SEJARAH (VERSI FIKSI)

Tahun 1982 (versi cerita dalam film tentunya), sebuah piring terbang raksasa secara tiba-tiba menampakkan diri di atas kota Johannesburg, Afrika Selatan (Afsel). Saat diselidiki, belakangan diketahui bahwa penghuni piring terbang tersebut adalah rombongan alien yang sedang sekarat & memerlukan tempat tinggal sementara di bumi. Merasa bersimpati dengan kondisi mereka, pemerintah Afsel akhirnya mengizinkan para alien tersebut untuk tinggal sementara di bumi dengan membuatkan suatu kompleks pemu****n khusus yang bernama "District 9" (D9) yang berlokasi tepat di bawah piring terbang raksasa tersebut.

Tahun demi tahun berlalu. Kawanan alien yang tinggal di D9 berhasil menyesuaikan diri dengan kehidupan ala manusia & bahkan beranak pinak. Kendati demikian, kehidupan para alien tersebut bukan tanpa masalah karena mereka kerap terlibat konflik dengan manusia-manusia di sekitar mereka yang merasa curiga & tidak nyaman dengan keberadaan para alien tersebut yang notabene bukan manusia. Salah satu geng bersenjata setempat bahkan ada yang dengan sengaja menjebak & membunuh alien-alien setempat karena percaya kalau daging alien tersebut mendatangkan khasiat bila dimakan.

Merespon perkembangan situasi yang menimpa para alien, pemerintah Afsel akhirnya memutuskan untuk merelokasi alien-alien di D9 ke kompleks pemu****n yang baru dengan cara meminta bantuan perusahaan militer swasta Multinational United (MNU) pada tahun 2010. Saat sedang menyelidiki rumah seorang(?) alien yang bernama Christopher Johnson, seorang staf MNU bernama Wikus van de Merwe tanpa sengaja terkontaminasi oleh cairan hitam misterius yang disembunyikan dalam rumah tersebut. Perlahan tapi pasti, cairan tersebut mengubah penampilannya menjadi setengah manusia - setengah alien, sementara cairan itu sendiri disita oleh pihak MNU.

Melihat perubahan fisik yang dialami Wikus, pihak MNU memutuskan untuk mengkarantina Wikus & menjadikannya kelinci percobaan untuk menguji senjata-senjata buatan alien yang dirampas oleh MNU. Namun, Wikus berhasil melarikan diri & menyelinap ke rumah alien Johnson untuk mencari penyembuhan. Sesampainya di sana, Wikus baru mengetahui kalau di bawah rumah Jonnson selama ini terdapat pesawat mini tersembunyi yang hendak digunakan oleh Johnson untuk kembali ke piring terbang & cairan hitam yang mengkontaminasi Wikus aslinya adalah bahan bakar pesawat alien yang memiliki efek mutasi jika terkena sel-sel manusia.

Johnson mengatakan kalau dia bisa mendapatkan kembali cairan bahan bakarnya, dia bisa menyalakan pesawat & menyembuhkan Wikus. Tawaran tersebut diterima Wikus & keduanya berhasil menerobos markas MNU untuk mendapatkan kembali cairan bahan bakar yang dimaksud. Namun di markas MNU itu pula, Johnson mengetahui kalau selama ini teman-teman aliennya banyak yang dibawa paksa oleh orang-orang MNU untuk dijadikan kelinci percobaan hingga tewas. Merasa khawatir dengan keselamatan teman-teman aliennya yang masih tersisa, Johnson memutuskan untuk memakai seluruh bahan bakar tersebut untuk memulangkan seluruh alien di D9 ke planet asal mereka.

 Sumber : teknologi.viva.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar