Selasa, 19 Maret 2013

Teleskop Hubble Berhasil Mengamati Galaksi Terjauh

   Para astronom yang menggunakan Teleskop ruang angkasa Hubble dan Very Large Telescope (VLT) berhasil mengamati galaksi terjauh yang pernah diamati. Dr. Matt Lehnert dari Observatoire de Paris mengatakan bahwa ia dan timnya berhasil mengamati galaksi yang ada ketika alam semesta memiliki umur 600 juta tahun dan ini berarti kita melihat ke masa sekitar 13,1 miliar tahun yang lalu, di mana keadaan pada saat itu sangat berbeda dengan keadaan pada masa kini, di mana pada saat itu untuk pertama kalinya materi berada dalam keadaan terionisasi setelah sebelumnya berada dalam keadaan netral. 

   Masa yang disebutkan di atas adalah masa yang diberi nama masa reionisasi yang merupakan masa terjauh yang bisa diamati oleh para astronom secara optik. Saat alam semesta terbentuk melalui proses Dentuman Besar sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu, terjadilah alam semesta yang sangat panas dan tidak tembus cahaya. Sekitar 400.000 tahun kemudian temperatur menurun, elektron dan proton bergabung membentuk hidrogen netral dan akhirnya keadaan tidak tembus cahaya ini menghilang. Beberapa saat sebelum berlalunya satu miliar tahun setelah Dentuman Besar, hidrogen netral bergabung membentuk bintang dan kemudian galaksi. Objek-objek ini memancarkan radiasi dan membuat hidrogen menjadi berada dalam keadaan terionisasi. Pembentukan galaksi ini membuat alam semesta untuk pertama kalinya berada dalam keadaan transparan.


       Dr Matt Lehnert mengatakan bahwa pada saat itu materi gelap yang berada di seluruh alam semesta mulai menarik gas yang ada di sekitarnya dan mulai membentuk galaksi, dan saat galaksi itu mulai terbentuk, alam semesta mengalami ionisasi ulang oleh galaksi ini. 
 
            Menggunakan teleskop milik ESO, yaitu Very Large Telescope, mereka berhasil memastikan bahwa galaksi UDFy-38135539 adalah objek terjauh yang bisa diamati. Harga jarak yang dihitung menggunakan spektrograf yang dimiliki VLT mendapatkan bahwa galaksi ini teramati ketika alam semesta masih berumur kurang dari 600 juta tahun. Perhitungan ini berhasil dilakukan walaupun sangat sulit pelaksanaannya karena cahaya yang datang dari objek ini menjadi berada dalam panjang gelombang inframerah karena panjang gelombangnya menjadi semakin panjang akibat pengembangan alam semesta (efek pergeseran merah). Kurang dari satu miliar tahun setelah Dentuman Besar awan hidrogen yang memenuhi alam semesta menyerap cahaya ultra ungu yang datang dari galaksi-galaksi muda.

            Wide Field Camera 3 yang terdapat pada NASA/ESA Hubble Space Telescope menemukan beberapa objek yang diperkirakan memiliki jarak terjauh, dan menggunakan teknik spektroskopi para astronom berhasil pancaran cahaya yang sangat lemah dan mereka menyimpulkan bahwa itu adalah objek yang terjauh yang mereka amati. Temuan ini sangat penting karena untuk perama kalinya para astronom berhasil melihat ke galaksi yang berhasil membuat alam semesta menjadi transparan saat alam semesta masih sangat muda.





   Satu hal yang tidak diduga para astronom adalah bahwa pancaran dari UDFy-38135539 itu sendiri tidak cukup kuat untuk menghilangkan kabut hidrogen yang ada di sekitarnya. Mereka berpendapat ada beberapa galaksi lain yang lebih kecil dan lebih lemah pancaran cahayanya yang ikut menghilangkan kabut hidrogen yang mengelilinginya. Ini karena galaksi itu sendiri tidak mampu menghilangkan awan hidrogen di sekitarnya.    
 Sumber : lapan.go.id  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar