Selasa, 12 Maret 2013

Mencari Kehidupan di Dekat Bintang Sekarat

Kehidupan mungkin saja ditemukan di tempat yang terduga, seperti di sekeliling bintang sekarat seperti bintang katai putih hingga di lingkungan yang berdekatan dengan lubang hitam.

Avi Loeb dari Harvard University dan Dan Maoz dari Tel Aviv University melakukan eksperimen dengan membuat spektrum buatan, menguji kemampuan teknologi teleskop di masa yang akan datang menemukan planet yang mendukung kehidupan.

Kedua peneliti itu melakukan simulasi pencarian parameter kehidupan (biomarkers) di luar angkasa berbasis teknologi teleskop luar angkasa James Webb Space Telescope (JWST) milik NASA yang akan diluncurkan beberapa tahun yang akan datang.

Hasil simulasi menunjukkan bahwa teleskop JWST mampu menangkap gambaran tentang beberapa tanda kehidupan seperti keberadaan oksigen (O2) dan juga keberadaan air (H2O) namun pada kondisi tertentu.

Kondisi yang dimaksudkan adalah kondisi dimana planet yang akan diamati berada pada posisi transit terbaik yang bisa dilihat melalui teleskop. Sinar yang dipancarkan oleh bintang induk saat menjadi latar belakang disaat planet transit tidak terlalu terang.

Cahaya bintang induk yang terlalu terang bisa mengganggu proses pengamatan, karena bisa ‘menghilangkan’ sinyal yang muncul dari planet tersebut. Teknik pengamatan planet pada saat transit seperti ini disebut teknik transmission spectroscopy.

Loeb dan Maoz berpendapat, pengamatan bisa dilakukan pada planet yang mengorbit pada bintang yang memasuki fase katai putih. Bintang katai putih adalah bintang dengan bobot rendah, kurang dari 8 kali bobot matahari kita, yang berada pada tahap akhir evolusinya.

“Mendeteksi pertanda kehidupan di atmosfir planet yang menyerupai Bumi disekitar bintang berukuran normal menggunakan JWST, bisa disebut sangat menantang jika tidak ingin disebut mustahil”, kata Maoz seperti dikutip Space, Kamis (28/02/2013).

“Kesulitan diakibatkan sinyal yang sangat lemah, yang tersembunyi dibalik cahaya bintang induknya. Kebaruan dari gagasan ini, seandainya bintang induknya katai putih, maka pancaran sinar dari bintang itu sudah sangat berkurang,” jelasnya.

Hingga saat ini memang belum ada satu pun planet yang mengorbit pada bintang white draft yang berhasil dideteksi. Akan tetapi, dengan menggunakan JWST, penemuan planet layak huni dan kehidupan di dalamnya bukanlah hal yang mustahil.

sumber : kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar